sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih Bank BTN meroket 671% di 2020

Kondisi permodalan Bank BTN juga meningkat, dengan CAR berada di level 19,32%.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 02 Feb 2021 16:13 WIB
Laba bersih Bank BTN meroket 671% di 2020

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada  2020. Laba bersih BTN meroket hingga 671% pada 2020.

Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, laba BTN meroket akibat melakukan upaya bersih-bersih pada 2019, dan hasilnya mulai terlihat pada 2020. Pada 2019, BTN mencatatkan laba bersih Rp209 miliar.

"Laba bersih kami memang tumbuhnya tinggi sekali 671%, karena pada 2019 kami banyak downgrade dan bersih-bersih. Sekarang mulai pelan-pelan kami perbaiki, sehingga laba kami Rp1,6 triliun," kata Nixon dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (2/2).

Pertumbuhan laba tersebut juga diikuti pertumbuhan aset bank spesialis perumahan ini, yang tumbuh 16,2% menjadi Rp362,23 triliun di 2020. Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) perseroan juga ikut naik 23,8% menjadi Rp279 triliun, dengan komposisi dana murah atau CASA sebesar 41,11%. Kemudian fee based income perseroan naik 0,4% menjadi Rp2,08 triliun.

Kondisi permodalan Bank BTN juga meningkat, dengan CAR berada di level 19,32%. Namun, net interest margin (NIM) perseroan masih turun 0,2% menjadi 3,02%, akibat dari upaya bersih-bersih BTN.

Likuiditas BTN tercatat berada pada posisi yang kuat, dengan rasio LDR yang turun menjadi 93,2%. Selain itu, biaya dana perseroan atau cost of fund juga diperbaiki. Hingga akhir Desember 2020, cost of fund BTN turun menjadi 4,79%.

Kredit tumbuh 1,7% di 2020

Selain mengalami pertumbuhan laba bersih, Bank BTN juga mencatatkan pertumbuhan kredit 1,7% di 2020. Meski demikian, pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan pertumbuhan 2019 yang sebesar 7,36%. Kredit konsumer BTN tumbuh 3,2% yang didorong pertumbuhan segmen KPR subsidi yang naik 7,7%.

"Walaupun kami terdampak pandemi sejak Maret hingga Desember, namun kami bisa mengakadkan KPR subsidi ke 123.000 rakyat Indonesia pada 2020," tutur Nixon.

Sponsored

Sedangkan segmen KPR nonsubsidi tercatat mengalami kontraksi 1,8%. Disebabkan oleh kredit pemilikan apartemen (KPA) yang anjlok karena masyarakat mengurangi investasi di apartemen. Selain itu, permintaan kredit untuk rumah dengan ticket size di atas Rp1 miliar juga tercatat negatif sepanjang 2020.

Kemudian, kredit di segmen komersial Bank BTN juga terkontraksi dalam 9,6%, karena kredit konstruksi perumahan turun 11%. Lalu di sisi kredit korporasi, juga tercatat turun 1,8%. Sedangkan pembiayaan syariah tumbuh 6,1%.

Dengan performa tersebut, kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross perseroan membaik menjadi 4,24%, dari 4,78% pada 2019. Sementara, NPL coverage bank berkode saham BBTN ini tercatat telah meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 50%, menjadi 117% di akhir 2020.

Berita Lainnya
×
tekid