sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih PP Properti Rp188 miliar di semester-I 2018

Capaian tersebut naik 15% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp163 miliar.

Cantika Adinda Putri Noveria Eka Setiyaningsih
Cantika Adinda Putri Noveria | Eka Setiyaningsih Senin, 30 Jul 2018 15:33 WIB
Laba bersih PP Properti Rp188 miliar di semester-I 2018

PT PP Properti Tbk. (PPPRO) mengumumkan laba bersih sampai dengan semester I-2018 sebesar Rp188 miliar. 

Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat menjelaskan capaian tersebut naik 15% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp163 miliar. Selain itu, peningkatan arus kas juga masih tetap kuat, sehingga membawa posisi neraca keuangan yang sehat. 

Rasio utang berbunga terhadap ekuitas (DER) pada Juni 2018 sebesar 0,75 kali dengan current ratio 2,69 kali, dan peningkatan terjadi sebesar 32% pada total asset dari Rp 10,71 triliun di semester I-2017 menjadi Rp14,19 triliun. 

"Pada semester II-2018, kami berharap akan menerima pembayaran atas transaksi bulk sell yang muncul di semester I-2018 dengan perkiraan nilai Rp756 miliar. Ditambah dengan sisa dana dari hasil penerbitan obligasi, kami optimistis dapat memenuhi komitmen kepada konsumen dan pemegang saham dalam menghasilkan progress produksi dari landbank maupun proyek yang ada," jelas Taufik seperti dikutip dalam siaran tertulisnya, Senin (30/7). 

Sampai dengan semester I-2018 tercatat Rp 2,5 triliun pencapaian marketing sales dengan prosentase kenaikan sebesar 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Marketing sales disokong dari residential sekitar 90% dan commercial (hospitality dan shopping mall) sekitar 10%. 

PPRO hanya menyiapkan belanja modal Rp1,8 triliun pada tahun ini. Dimana, sekitar 50% - 60% akan digunakan untuk pelunasan cicilan lahan perseroan. Sisanya untuk pengembangan hotel dan mal, juga setoran modal anak usaha. Sampai dengan Juni 2018, perseroan sudah terserap sekitar 23% dari total belanja modal tahun ini.

"Sebagian besar belanja modal kami prioritaskan membayar cicilan land bank, kalaupun ada hutang sifatnya hanya untuk refinancing. Dengan begitu rasio keuangan akan terkendali dimana hutang berbunga akan diminimalisir," jelasnya. 

Sponsored

Selain itu, PPRO menargetkan top line marketing sales mencapai Rp 3,8 triliun pada tahun ini, sedangkan bottom line ditargetkan berkisar Rp510 - 530 mliar. PPRO pun optimistis dengan target itu, sebab di semester II-2018 akan melaunching beberapa produk baru. 
 

Berita Lainnya
×
tekid