close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Emiten konstruksi PT PP Presisi Tbk.(PPRE) mengantongi laba bersih senilai Rp101 miliar pada kuartal I-2019. / PTPP
icon caption
Emiten konstruksi PT PP Presisi Tbk.(PPRE) mengantongi laba bersih senilai Rp101 miliar pada kuartal I-2019. / PTPP
Bisnis
Selasa, 30 April 2019 22:24

Laba PP Presisi melejit 70%

Emiten konstruksi PT PP Presisi Tbk.(PPRE) mengantongi laba bersih senilai Rp101 miliar pada kuartal I-2019, naik 70% year-on-year.
swipe

Emiten konstruksi PT PP Presisi Tbk.(PPRE) mengantongi laba bersih senilai Rp101 miliar pada kuartal I-2019. Angka ini naik 70% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp59,6 miliar. 

Direktur Keuangan PPRE Benny Pidakso mengatakan, pertumbuhan laba antara lain ditopang oleh peningkatan pendapatan. Pada kuartal I-2019, PPRE meraih pendapatan sebesar Rp867 miliar, naik 39% dibandingkan dengan kuartal I-2018 sebesar Rp623,6 miliar. 

Pendapatan tersebut berasal dari order book yang sedang dikerjakan senilai Rp12,8 triliun. Order book ini terdiri dari kontrak baru PPRE per Maret 2019 sebesar Rp1,61 triliun dan carry over tahun 2018 sekitar Rp11,2 triliun.

"Sebagian besar pendapatan atau lebih dari 80%, berasal dari segmen konstruksi. Sisanya adalah dari persewaan peralatan dan ready mix," kata Benny dalam siaran pers, Selasa (30/4).

Adapun dari sisi geografi, pendapatan terbesar PPRE dikontribusikan oleh wilayah Sumatera. PPRE tengah mengerjakan proyek bendungan Way Sekampung dan Formwork Pollux Batam.

Benny menyebut, untuk tahun 2019, PPRE menargetkan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun, naik 37,6% dibandingkan realisasi pendapatan perseroan sepanjang tahun 2018.

Untuk mencapai pendapatan tersebut, sepanjang tahun ini anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) mematok target kontrak senilai Rp5 triliun-Rp6 triliun.

Benny mengatakan, dengan target kontrak tersebut, pada 2019 PP Presisi optimistis bisa berkontribusi 5% untuk kontrak induk usahanya, sementara pada tahun lalu hanya berkontribusi sebesar 2,5%. 

"Kalau lihat infra market-nya masih besar dan ada kapasitas untuk pekerjaan infrastruktur, kita baru bisa create 2,5% kontrak dari PP jadi masih ada pasar yang bisa dikelola," ujarnya.

Selain itu, perusahan juga berhasil meningkatkan nilai laba per saham menjadi Rp60 per saham. Benny menyebut, pada tahun ini PPRE menargetkan laba bersih bisa mencapai Rp600 miliar. 

"Marjin laba PPRE pada kuartal I-2019 tercatat naik 11,65% dibandingkan dari yang sama tahun 2018 sebesar 9,55%," ucapnya.

Pada perdagangan Selasa (30/4), saham PPRE ditutup naik 2% sebesar 8 poin ke level Rp408 per lembar. Kapitalisasi pasar saham PPRE mencapai Rp4,17 triliun dengan imbal hasil 7,64% setahun.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan