close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perusahaan sektor perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) akan membangun sebuah pabrik produksi minyak goreng di Riau / Pexels
icon caption
Perusahaan sektor perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) akan membangun sebuah pabrik produksi minyak goreng di Riau / Pexels
Bisnis
Kamis, 12 Juli 2018 17:25

Mahkota Group bangun pabrik minyak goreng

Perusahaan sektor perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) akan membangun sebuah pabrik produksi minyak goreng di Riau.
swipe

Perusahaan sektor perkebunan PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) berekspansi usai melakukaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini.

Perusahaan yang mencatatkan diri di BEI dengan ticker MGRO itu akan berinvetasi dengan membangun sebuah pabrik produksi minyak goreng di Riau. Untuk pembangunan pabrik ini,  perusahaan merogoh kocek sebesar Rp 330 miliar yang berasal dari dana hasil penawaran umum.

"Ekspansi ke hilir ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan, karena marginnya cukup bagus, juga selama ini kita banyak mengirim bahan baku ke luar negeri. Tapi kalau punya sendiri kan memberikan nilai tambah," kata Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/7).

Usli mengatakan pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per hari. Pabrik akan dibangun dengan luas sekitar 5-10 hektare (ha). Pembangunan ini akan dimulai pada September mendatang dan ditargetkan selesai pada Juli 2029.

Perusahaan menargetkan pertumbuhan laba bersih hampir dua kali lipat dibanding dengan tahun lalu menjadi Rp 50 miliar, dari Rp 17 miliar yang berhasil dikantongi perusahaan tahun lalu. Laba bersih ini berasal dari pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp 2 triliun sepanjang tahun ini.

"Biasanya pabrik kita hanya produksi 500 ton per hari, di semester kedua ini sudah meningkat menjadi 1.500 ton per hari," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini sebagian besar produksi berupa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mencapai 70% masih diekspor, yakni ke India, Pakistan, China dan negara di Eropa. Sementara sisanya menjadi konsumsi dalam negeri.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan