close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dokumentasi
icon caption
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dokumentasi
Bisnis
Selasa, 24 Mei 2022 09:16

Mendagri instruksikan pemda untuk meningkatkan realisasi belanja

Dana yang digelontorkan itu harus berfokus pada program pengembangan dan ekonomi masyarakat.
swipe

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melihat situasi pandemi Covid-19 di tingkat nasional semakin terkendali. Hal ini dianggap sebagai peluang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, pemerintah daerah (pemda) diharapkan dapat meningkatkan realisasi belanja yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana yang digelontorkan itu harus berfokus pada program pengembangan dan ekonomi masyarakat.

“Situasi Covid yang mulai terkendali ini memberi ruang, kalau tadi (sebelum terkendali) tidak (memberi ruang), kita menjaga pandemi agar terkendali, ekonomi harus survive. Nah sekarang pandemi terkendali, ekonomi harus melompat,” kata Tito dalam keterangan, Selasa (24/5).

Tito menyampaikan kecenderungan realisasi belanja pemerintah baik pemda maupun kementerian dan lembaga kerap menumpuk di akhir tahun, sehingga capaiannya kurang maksimal. Presiden, kata Mendagri, menghendaki capaian realisasi belanja tersebut dilakukan secara konsisten per tiga bulan dengan angka persentase tertentu. 

“Langkah ini untuk menghindari penumpukan realisasi belanja di akhir tahun,” ujar Tito.

Mantan Kapolri ini menyebut, belanja pemerintah merupakan modal penting untuk mendukung jumlah peredaran uang di masyarakat, sehingga dapat memperkuat daya beli. Selain itu, pemerintah merupakan pembeli terbesar, sehingga diharapkan realisasi belanjanya dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi, terlebih realisasi belanja ini juga menjadi stimulus bagi swasta agar bisa bangkit.

“Nah, kalau uangnya tidak beredar, ditaruh di bank, banyak, saya tidak mau sebutin, ditaruh di bank, uang tidak beredar, swasta itu setengah mati mau recover,” terang Tito.

TIto meminta agar gubernur dan jajarannya dapat mengevaluasi realisasi belanja pemerintah kabupaten/kota. Dengan upaya tersebut, diharapkan capaian realisasi belanja kabupaten/kota dapat konsisten dari awal tahun.

Di lain sisi, Mendagri juga mengingatkan pemda agar mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Daerah harus mengalokasikan 40% anggaran Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) yang terdapat dalam APBD untuk penggunaan produk dalam negeri.

“Nah, untuk itu pemerintah provinsi, kabupaten/kota agar masuk ke dalam sistem e-Katalog yang dibuat oleh LKPP, jadi undang UMKM-UMKM-nya untuk ikut masuk, upload produk-produknya ke dalam e-Katalog,” jelas Tito.

Belanja produk dalam negeri juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Toko Daring yang dibuat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Aplikasi ini serupa marketplace lainnya yang memungkinkan para penggunanya dapat berbelanja secara online.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan