sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menko Darmin: Penggunaan B20 hemat devisa hingga US2,9 miliar per tahun

Pemerintah terus mengembangkan B30 dan B100, namun masih terkendala biaya.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Rabu, 31 Jul 2019 16:06 WIB
Menko Darmin: Penggunaan B20 hemat devisa hingga US2,9 miliar per tahun

Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan penggunaan energi terbarukan untuk bahan bakar berbasis minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) biodiesel B20 dapat menghemat devisa negara sebesar US$2,9 miliar per tahunnya.

Darmin mengatakan ke depannya pemerintah akan mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) B20, B30, dan B100 berbasis minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) guna mendukung hilirisasi industri dalam negeri.

“Dengan pengembangan biodiesel B20 tersebut akan ada sebesar 20% pengurangan impor solar,” katanya di Jakarta, Rabu, (31/7).

Selain itu, katanya, pemerintah juga tengah mengembangkan bahan bakar biodiesel B30 dan juga B100. Hanya saja, lanjutnya, harganya masih mahal untuk mengembangkan produksi bioenergi tersebut.

“Untuk B30 masih dalam tahapan uji coba saja. Jika sesuai target Januari 2020 berjalan,” jelasnya.

Namun demikian, Darmin mengatakan, pengembangan itu terus dilakukan. Pasalnya, teknologi yang mendukung pengolahanya telah tersedia. Bahkan, bahan bakar olahan CPO disebut-sebut dapat menghasilkan kualitas yang setara dengan avtur.

“Artinya ada teknologi sekarang ini yang mampu mengolah CPO itu sama bagusnya dengan Avtur untuk bahan bakar pesawat,” tuturnya.

Ia melanjutkan, pemerintah menargetkan untuk menghasilkan bahan bakar nabati yang sesuai dengan jumlah kebutuhan. Hanya saja, dibutuhkan waktu waktu lebih untuk melakukan penelitian agar harganya dapat ditekan dan terjangkau ketika dipasarkan.

Sponsored

“Kita pasti bisa ke sana, tapi memang penelitian itu membutuhkan waktu supaya harganya bisa terjangkau masyarakat umum,” ujarnya. 

Dia juga mengatakan, pengembangan bahan bakar nabati tersebut ke depannya akan lebih banyak menghemat belanja negara dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. 

Darmin pun menambahkan, pengembangan biodiesel tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bukan untuk ekspor.

Berita Lainnya
×
tekid