close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ANDI melepas 500.000.000 lembar saham baru atau setara 26,74% dari modal yang disetor penuh perseroan setelah penawaran umum./Eka Setiyaningsih
icon caption
ANDI melepas 500.000.000 lembar saham baru atau setara 26,74% dari modal yang disetor penuh perseroan setelah penawaran umum./Eka Setiyaningsih
Bisnis
Kamis, 16 Agustus 2018 10:24

Naik 70%, saham perdana Andira Agro kena autoreject

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, pertanian dan agroindustri ini menawarkan saham perdananya di level Rp 200 per lembar saham.
swipe

PT Andira Agro Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/8). Perusahaan dengan kode ANDI tersebut merupakan emiten ke-32 yang menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 2018.

Direktur PT Andira Agro Tbk., Kahar Anwar mengatakan langkah perseroan melakukan IPO di tahun ini merupakan bagian dari visi Perseroan. Khususnya terkait dengan upaya mengembangkan kelapa sawit sebagai dasar bahan makanan dan komoditas dibutuhkan, untuk industri ramah lingkungan di masa depan.

“Merupakan pencapaian besar dan bersejarah bisa menjadi perusahaan publik," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (16/8).

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, pertanian dan agroindustri ini, menawarkan saham perdananya di level Rp 200 per lembar saham. Saat pencatatan perdana, saham ANDI menguat 70% ke level Rp340 atau langsung terkena autoreject.

Di level harga tersebut, saham ANDI ditransaksikan sebanyak 1 kali, jumlah volume transaksi 20 lot saham dengan nilai sebesar Rp680.000.

ANDI melepas 500.000.000 lembar saham baru atau setara 26,74% dari modal yang disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. Perseroan menghimpun dana lebih dari Rp 100 miliar lewat penjualan saham perdana kali ini.

Dana tersebut dimanfaatkan perseroan untuk membiayai pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) dan prasarananya yang berada di Banyuasin, Sumatra Selatan. Selain itu perseroan juga akan menggunakan dana IPO untuk kebutuhan modal kerja.

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk PT Victoria Sekuritas sebagai penjamin pelaksanaan emisi efek. Saat penawaran, terjadi over subscribe sebanyak 4,2 kali. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, berharap, perseroan dapat membangun hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada.

"Semoga transparansi dijaga dengan baik, dijaga kinerjanya dan juga market performance," pungkasnya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan