sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Panca Budi tingkatkan produksi plastik

Investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik baru di Pemalang, Jawa Tengah, sekitar Rp 200-215 miliar.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 29 Agst 2018 09:15 WIB
Panca Budi tingkatkan produksi plastik

PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) tengah membangun pabrik baru dan mengakuisisi satu pabrik plastik di luar negeri. Aksi korporasi tersebut dalam upaya meningkatkan produksi.

Investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik baru di Pemalang, Jawa Tengah, sekitar Rp 200-215 miliar. "Untuk saat ini, kami tengah mengurus perizinan tanah dan negosiasi lainnya," ujar Direktur PBID Tan Hendra dalam konferensi pers Investor Summit di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (28/8).

Manajemen telah menyiapkan dana sekitar Rp75 miliar untuk membeli lahan seluas 10-15 hektar. Sumber dana ekspansi berasal dari kas internal dan sisa dana Initial Public Offering (IPO) perseroan yang masih ada.

Pembangunan pabrik membutuhkan waktu enam bulan sampai satu tahun usai kepengurusan izin lahan. Itu artinya di 2019, pabrik sudah beroperasi.

"Kapasitas produksinya mencapai 27.000 ton per tahun, kemungkinan bisa full utilitasnya dalam 1-2 tahun setelah beroperasi," ungkap Tan.

Mengenai rencana akuisisi pabrik di Johor Bahru, Malaysia, Tan mengaku, masih berproses. Kendati begitu, perseroan memperkirakan kebutuhan investasi mencapai RM 5,5 juta dan RM 1,5 juta untuk uang muka pembelian mesin.

"Kami sudah inden untuk pembelian mesin dari Eropa, kurang lebih inden bisa sembilan bulan. Untuk satu mesin memiliki kapasitas produksi 3.000 ton dan kami sebenarnya berencana menambah lagi satu mesin," jelas Tan.

Sehingga, utilitas kedua mesin pada semester II-2018 akan full dan kapasitas produksi bisa mencapai 7.000 ton. Perseroan telah mematok target produksi sekitar 90.000 ton pada tahun ini.

Sponsored

Sampai Juni 2018, kapasitas produksi kantung plastik perseroan mencapai 83.797 ton, naik 10,6% dibandingkan akhir 2017 yang hanya 75.789 ton.

Berita Lainnya
×
tekid