close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (depan kiri), menjajal sepeda motor listrik pada parade konversi BBM ke sepeda motor listrik di Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Dokumentasi Kementerian ESDM
icon caption
Menteri ESDM, Arifin Tasrif (depan kiri), menjajal sepeda motor listrik pada parade konversi BBM ke sepeda motor listrik di Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Dokumentasi Kementerian ESDM
Bisnis
Selasa, 20 September 2022 21:41

Pemerintah janji percepat konversi sepeda motor BBM

Saat ini di Indonesia ada sekitar 120 juta sepeda motor.
swipe

Pemerintah berkomitmen mempercepat program konversi kendaraan bermotor bahan bakar minyak (BBM) menjadi berbasis listrik. Hal ini diputuskan usai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, bersama Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, melakukan rapat kerja internal di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, pada Senin (19/9).

Program konversi ini diharapkan berdampak signifikan, baik dari sisi efisiensi maupun sisi pengelolaan lingkungan. Pasalnya, peningkatan jumlah kendaraan naik drastis, rerata pertumbuhan mencapai 4,1% per tahunnya, dan didominasi kendaraan roda dua yang jumlahnya mencapai 121 juta unit pada 2021.

"Saat ini di Indonesia ada sekitar 120 juta sepeda motor. Jika per satu motor menggunakan BBM 0,34 liter per hari lalu dikalikan 120 juta, maka sama dengan 700.000 barel crude yang digunakan," ujar Arifin dalam keterangannya, Selasa (20/9).

Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik lebih hemat daripada BBM. Apalagi, menggunakan hanya tinggal mengisi ulang daya baterai.

"Nah, jika per liter harga BBM dengan harga lama, yaitu Rp7.650 per liter, itu akan terkumpul biaya untuk pembelian BBM sebesar Rp2,3 juta untuk beli BBM. Tapi, kalau motor listrik, maka hanya mengeluarkan uang sebesar Rp585.000. Dengan harga BBM saat ini Rp10.000 per liter, perbedaanya makin besar," tuturnya.

Arifin memprediksi akan makin banyak masyarakat Indonesia yang beralih ke kendaraan listrik. RI pun diklaim bakal menjadi cikal bakal membangun industri otomotifnya sendiri.

Lebih jauh, dia menerangkan, konversi kendaraan bermotor menjadi salah satu program dalam mengakselerasi amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, yang menugaskan pemerintah menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas.

"Saat ini, program motor listrik masih dalam skala pilot project. Tetapi, dalam program pilot project ini kita juga sudah mempunyai 4 bengkel tersertifikasi dan saat ini ada 40 bengkel lagi yang mengajukan untuk pelatihan bagaimana bisa melakukan konversi. Ini akan terus ditumbuhkembangkan," paparnya.

Dengan demikian, klaim Arifin, program konversi sepeda motor BBM bakal menumbuhkan kegiatan ekonomi baru. Utamanya, perakitan oleh bengkel-bengkel service yang memerlukan banyak tenaga kerja dan memberikan perputaran roda ekonomi.

"Berdasarkan data Kementerian ESDM, dampak mengonversi 6 juta motor BBM ke listrik akan mampu mengurangi BBM 12,8 juta barel per tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 3,9 juta ton CO2, dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 TWh per tahun," tutupnya. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan