sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengamat menjelaskan kenapa kita 'tidak boleh mimpi' harga minyak turun

Harga minyak jenis brent untuk kontrak Juni 2022 ada di posisi US$ 107,98 per barel, turun tipis 0,80%.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 14 Apr 2022 11:36 WIB
Pengamat menjelaskan kenapa kita 'tidak boleh mimpi' harga minyak turun

Harga minyak diproyeksikan masih akan tinggi dan bertengger di atas US$100 per barel sampai dengan akhir tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan.

Mimpi untuk melihat harga minyak dunia turun sepertinya akan jauh dari kenyataan. Menurut Mamit, harga minyak masih akan tinggi salah satunya disebabkan karena konflik antara Rusia dan Ukraina. Pasokan minyak menjadi terbatas karena embargo yang dilakukan kepada Rusia.

"Ini (harga minyak tinggi) memang akan bertahan cukup lama, bahkan analisis kami sampai akhir tahun ini harga minyak akan bertengger di atas US$100 per barel," ungkapnya kepada Alinea.id, Kamis (14/4).

Di sisi lain, kata Mamit, OPEC tidak mau menambah produksinya. Komitmen baru mereka hanya akan menambah produksi sebesar 432.000 BOPD pada bulan Mei yang akan datang.

"Penambahan ini tidak cukup untuk menambal produksi dari Rusia. Meskipun AS akan memompa cadangan mereka sebesar 1 juta BOPD selama 6 bulan ke depan tidak mampu menahan harga minyak," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain konflik Rusia-Ukraina penyebab lain masih tingginya harga minyak adalah permintaan global yang meningkat panca pandemi Covid.

"Tahun ini diperkirakan konsumsi global mencapai di atas 100 juta BOPD, lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2021 kemarin," paparnya.

Harga minyak dunia masih bertengger di atas US$ 100 per barel. Melansir dari Bloomberg, Kamis (14/4) pukul 09.30 WIB, harga minyak jenis brent untuk kontrak Juni 2022 ada di posisi US$ 107,98 per barel, turun tipis 0,80%.

Sponsored

Sementara untuk minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2022 ada di posisi US$ 103,31 per barel atau turun tipis 0,94%. 

Berita Lainnya
×
tekid