sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penjualan iPhone di China melesat

Apple menempatkan China sebagai kunci pertumbuhan bisnis pada tahun ini

Mona Tobing
Mona Tobing Selasa, 31 Okt 2017 12:50 WIB
Penjualan iPhone di China melesat

Persaingan bisnis smartphone di China yang makin sengit. Namun rupanya hal tersebut, tidak mempengaruhi penjualan iPhone terpuruk. Terbukti penjualan unit iPhone melaju tinggi.  

Ketika Apple melaporkan pendapatan kuartalan akhir pekan ini, ada titik terang yang mengejutkan yakni China.

Menurut perkiraan dari Canalys, pengiriman smartphone Apple ke China meningkat menjadi 11 juta unit dari 8 juta di tahun sebelumnya. Pendorongnya adalah harga yang lebih murah di pasar China. 

CNBC melaporkan China telah menjadi salah satu pasar yang paling kompetitif di dunia untuk smartphone. Pada bulan Agustus, Apple melaporkan bahwa penjualan di China turun 10% dari tahun sebelumnya.

Merek China seperti Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi memang merajai pasar China. Namun merek tersebut masih berjuang untuk mendapatkan daya tarik di Amerika Serikat (AS). Walaupun merek tersebut berhasil mengalahkan iPhone dalam penjualan secara unit di China. 

Rupanya konsumen China masih tertarik menggunakan iPhone. Sebab smartphone asal AS ini juga memiliki aplikasi seperti WeChat yang banyak digunakan oleh masyarakat China. 

CEO Tim Cook mengatakan pada tahun yang lalu bahwa China menjadi kunci pertumbuhan Apple ke depan. "Kami sangat bullish di China," kata Cook pada pengumuman pendapatan kuartal keempat Oktober lalu. 

Apple terus melihat kelas menengah yang sedang booming disana. Namun, Canalys skeptis bahwa perkiraan pertumbuhan mencapai 40% unit iPhone di China berkelanjutan. 

Sponsored

Alasannya, masuk musim liburan yang sangat kompetitif dengan hadirnya ponsel baru yakni iPhone X. Ponsel baru tersebut lebih mahal dan dilaporkan menghadapi masalah pasokan.

"Pertumbuhan Apple kuartal ini hanya sementara. Sementara iPhone X diluncurkan minggu ini. Padahal struktur harga dan pasokannya menghambat," kata Mo Jia, seorang analis di Canalys. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid