sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BUMN siapkan skenario The New Normal untuk akhiri Working From Home

Protokol kesehatan sudah dirancang secara internal oleh sejumlah BUMN.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 18 Mei 2020 12:48 WIB
BUMN siapkan skenario The New Normal untuk akhiri Working From Home

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menjadi penggerak menuju fase normal baru di tengah pandemi Covid-19.

Melalui surat edaran bernomor S-336/MBU/05/2020, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta, seluruh Direktur Utama BUMN untuk menyiapkan antisipasi skenario 'The New Normal' mulai 25 Mei 2020 mendatang.

Surat tersebut menjelaskan lima tahap skenario menuju fase normal baru. Rinciannya sebagai berikut: 

Tahap I sebagai fase persiapan yang akan dimulai pada 25 Mei, tahap II pada 1 Juni, tahap III pada 8 Juni, tahap IV pada 29 Juni, dan tahap V pada 13 dan 20 Juli sebagai tahap evaluasi.

Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan BUMN bisa menjadi contoh untuk menggerakkan masyarakat menuju fase normal baru tersebut.

"BUMN bisa menjadi contoh, sehingga kita semua bisa bergerak bersama-sama. Inilah peran dari BUMN," kata Alex dalam konferensi pers virtual BUMN, dari Jakarta, Senin (18/5).

Alex menjelaskan, ada empat skenario yang menjadi perhatian Kementerian BUMN. Skenario pertama adalah death zone dengan vaksin yang belum ditemukan dan perilaku masyarakat yang belum berubah.

Skenario kedua adalah skenario normal baru di mana virus masih mengancam, vaksin belum ditemukan, namun perilaku disiplin masyarakat sudah berubah. Skenario ketiga adalah donkeyman ketika vaksin sudah ditemukan, namun perilaku masyrakat kembali seperti sebelumnya.

Sponsored

Sedangkan skenario keempat adalah longer life hope ketika vaksin telah ditemukan dan masyarakat tetap disiplin. Alex mengatakan, saat ini posisi Indonesia berada di tengah-tengah antara death zone dan normal baru.

"Kami berharap BUMN bisa menjadi lokomotif untuk mengajak masyarakat bersama-sama menuju normal baru secara alamiah, akibat adanya perubahan pada perilaku masyarakat itu sendiri," ujarnya.

Alex melihat, saat ini perilaku sebagian masyarakat sudah mulai lebih disiplin terhadap protokol kesehatan di masa Covid-19 tersebut. Namun, dia juga mengakui sebagian masyarakat lainnya masih belum mematuhi protokol kesehatan itu.

"Semoga kita sudah ada di fase normal baru ketika nanti vaksinnya sudah ketemu. Sehingga, kita bisa masuk ke zona di mana harapan hidup manusia lebih tinggi daripada sebelumnya," tuturnya.

Kesiapan BUMN

Beberapa BUMN diketahui tengah membuat protokol kesehatan menuju normal baru. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) misalnya telah membentuk gugus tugas untuk menyiapkan protokol normal baru tersebut.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan tim ini akan menyusun time line pelaksanaan skenario normal baru di Bukit Asam, dengan berpedoman pada kebijakan Kementerian BUMN dan komando Kementerian/Lembaga terkait, khususnya BNPB dan Kementrian Kesehatan.

"Bukit Asam memaknai surat Menteri BUMN tersebut dengan memprioritaskan pembuatan Protokol Covid-19 untuk skenario the new normal. Sedangkan tanggal mulai masuk kerja bagi pegawai yang saat ini tengah menjalankan program working from home atau WFH, akan ditentukan setelah ada keputusan secara resmi dari pemerintah," kata Arviyan, Minggu (17/5).

Sementara itu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengatakan telah menerapkan serangkaian protokol khusus untuk memulai skenario normal baru di masa pandemi.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan protokol yang telah diterapkan antara lain penggunaan masker oleh karyawan, thermogun untuk mengetahui suhu tubuh nasabah, tamu dan karyawan. Lalu, penempatan hand sanitizer, penggunaan sarung tangan dan masker oleh pegawai front office.

Kemudian penyediaan antar jemput pegawai, posko kesehatan, memasang jarak antrian antar nasabah serta memasang penyekat meja acrilyc di teller dan customer service.

Sedangkan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso mengatakan sejak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia, perbankan adalah salah satu industri yang dikecualikan dalam penerapan PSBB.

Sunarso menjelaskan, Bank BRI telah mengambil langkah langkah preventif untuk melindungi pekerja dan nasabah dari ancaman pandemi Covid-19, yang disesuaikan dengan protocol penanganan Covid-19 di masing-masing wilayah.

"BRI juga telah membentuk Banking Command Center yang dilengkapi penyiapan seluruh protokol dalam menjalankan kelangsungan bisnis, dengan petugas hotline 24 jam untuk membantu jalannya operasional dalam menghadapi The New Normal," tuturnya, Senin (18/5).
 

Berita Lainnya
×
tekid