sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pilihan investasi bagi perempuan

Ada banyak cara untuk mengelola keuangan. Salah satunya dengan berinvestasi di reksa dana.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 07 Mar 2019 16:50 WIB
Pilihan investasi bagi perempuan

Menjadi perempuan bukan perkara mudah. Setelah menikah, perempuan harus mampu mengelola keuangan keluarga.

Ada banyak cara untuk mengelola keuangan. Salah satunya dengan berinvestasi di reksa dana.

Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan reksa dana merupakan suatu bentuk investasi berupa kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi. Ditempatkan dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi, dan deposito. Investasi reksa dana mirip dengan menabung, tetapi bisa memberikan keuntungan yang lebih besar karena ada potensi pertumbuhan modal di masa depan.

Farash memaparkan beberapa jenis reksa dana yang bisa menjadi alternatif investasi bagi investor. Antara lain, reksa dana pasar uang yang cocok untuk kebutuhan likuiditas jangka pendek. Lalu, reksa dana pendapatan tetap untuk kebutuhan jangka menengah. Serta, reksa dana campuran dan reksa dana saham untuk mereka yang memiliki rencana jangka panjang. 

"Investasi untuk perempuan itu balik lagi kepada kebutuhan. Misal, peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang dananya diputar untuk kebutuhan bulanan, cocoknya ya di reksa dana pasar uang dibandingkan dengan tabungan atau deposito perbankan," ujar Farash saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/3).

Menurutnya, reksa dana pasar uang akan memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Instrumen ini juga memberikan risiko tingkat rendah.

Lain lagi apabila untuk kebutuhan jangka panjang, seperti biaya sekolah anak yang peruntukannya lima hingga 10 tahun lagi. "Reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran bisa jadi pilihan," imbuh dia.

Bagi investor yang lebih agresif dan ingin menjajal reksa dana saham, bisa memilih reksa dana dengan aset dasar saham-saham sektor perbankan, consumer goods, ritel, dan otomotif. Sektor tersebut diyakini moncer pada tahun ini. 

Sponsored

Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah Single Investor Identification (SID) mengalami kenaikan sebesar 44,06% dibandingkan jumlah SID pada 2017. Per 26 Desember 2018, tercatat ada 1.617.367 orang pemilik SID.

Dari total investor tersebut, sebesar 59,13% merupakan investor pria. Lalu sisanya sekitar 40,87% merupakan investor wanita. Dari sisi usia, sebesar 39,72% pemilik SID kebanyakan berusia kurang dari 30 tahun, sisanya tersebar di rentang usia dari 30 tahun sampai 60 tahun.

 

Berita Lainnya
×
tekid