PT Cerestar Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan produsen tepung olahan mengincar dana segar senilai Rp315 miliar dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Saham ditawarkan dengan harga Rp210 per lembar dengan jumlah yang ditawarkan maksimal senilai Rp1,5 miliar atau 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan setelah IPO.
Nantinya, dana perolehan IPO akan dimanfaatkan sebagai tambahan modal untuk dua anak perusahaan dari perseroan, yakni PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).
Sebanyak 46,67% akan dialokasikan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM sebesar 600 MT/hari. Sekitar 20,00% akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM. Kemudian, sekitar 33,33% saham akan ditujukan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon.
Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan M. Aditya, perseroan akan membayarkan dividen pada seluruh pemegang saham usai IPO terlaksana sejak 2023. Besaran dividen yang dibagikan sebanyak 20,00% dari laba bersih tahun buku 2022.
"Rencana ini akan dilaksanakan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, serta tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan," tutur Aditya dalam keterangan tertulis, Senin (4/7).
Pada IPO ini, perseroan memilih PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sebagai informasi tambahan, PT Cerestar Indonesia Tbk bergerak dalam usaha produksi produk-produk tepung olahan gandum seperti tepung terigu untuk konsumsi (food & bakery ingredients) dan bahan baku pakan ternak (feed ingredients). Saat ini perseroan melalui anak perusahaannya memiliki total kapasitas produksi sebesar 1.600 MT/hari dan memiliki lima brand produk tepung terigu, yakni Bakerstar, Falcon, Seagull, Dragonfly, dan Starfish.