sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PTBA sebut hilirisasi batu bara datangkan investasi Rp32 triliun

Proyek hilirisasi batu bara menjadi DME tersebut akan mengurangi impor LPG.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 12 Nov 2020 07:24 WIB
PTBA sebut hilirisasi batu bara datangkan investasi Rp32 triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) semakin serius mengembangkan rencana hilirisasi batu bara, dengan mendorong pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Corporate Secretary PTBA Apollonius Andwie mengatakan, proyek hilirisasi batu bara menjadi DME tersebut akan mengurangi impor LPG secara signifikan dan mampu menarik investasi hingga Rp32 triliun.

"Pembangunan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME akan mendatangkan investasi sebesar US$ 2,1 miliar atau setara dengan Rp32 triliun ke Indonesia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11).

Manfaat lainnya yang dapat diraup Indonesia dengan proyek tersebut adalah PTBA dapat memanfaatkan cadangan batu bara yang berpotensi tidak dapat dijual sebanyak 180 juta ton selama 30 tahun karena berkalori rendah.

Sedangkan, dalam rangka penurunan impor LPG, dengan berdirinya pabrik pengolahan batu bara menjadi DME tersebut Indonesia diklaim akan dapat menekan impor LPG hingga 1 juta ton per tahun.

"Pabrik gasifikasi batu bara akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun untuk diproses menjadi 1,4 juta ton DME. Produk ini mampu membantu mengurangi impor LPG sebanyak lebih dari 1 juta ton per tahun," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, impor LPG pada 2020 telah mencapai 77,63% dari total kebutuhan nasional sebanyak 8,81 juta ton. Tanpa upaya hilirisasi batu bara, rasio angka impor LPG bisa naik menjadi 83,55% dari total kebutuhan 11,98 juta ton di 2024.

Tak hanya itu, pengurangan impor LPG tersebut juga dikatakan dapat menghemat cadangan devisa negara sebesar Rp8,7 triliun per tahun atau Rp261 triliun selama 30 tahun.

Sponsored

Apollonius menjelaskan, hilirisasi batu bara tentunya juga memiliki multiplier effect atau efek berkesinambungan bagi Indonesia. Di antaranya adalah berupa manfaat langsung yang diperoleh pemerintah senilai Rp 800 miliar per tahun atau Rp 24 triliun selama 30 tahun.

Di samping itu juga akan menghemat neraca perdagangan sebesar kurang lebih Rp5,5 triliun per tahun atau senilai Rp 165 triliun selama 30 tahun.

"Juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 10.570 orang saat tahap konstruksi dan 7.976 orang selama masa operasi," ucapnya.

PTBA menargetkan kesepakatan bisnis kerja sama pengembangan proyek gasifikasi dapat ditanda-tangani pada November 2020 bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals, Inc. (USA) sebagai investor.

Persiapan konstruksi proyek Coal to DME ini akan dimulai pada awal 2021 dan ditargetkan pabrik beroperasi pada triwulan-II tahun 2024. Proyek hilirisasi ini juga telah disetujui Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari proyek prioritas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid