sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siap IPO, GoTo bakal himpun pendanaan setidaknya Rp15,2 T

Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia, PT Gojek Tokopedia Tbk. alias GoTo segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Anisatul Umah
Anisatul Umah Selasa, 15 Mar 2022 13:46 WIB
Siap IPO, GoTo bakal himpun pendanaan setidaknya Rp15,2 T

Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia, PT Gojek Tokopedia Tbk. alias GoTo segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO). Melalui IPO ini, perusahaan membidik bisa menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun atau US$1,1 miliar.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo menyampaikan langkah ini menjadi momen yang membanggakan bagi perusahaan dan saat ini sudah memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI.

"Kami berharap IPO GoTo akan menunjukkan kepada dunia peluang luar biasa yang ada di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara," ungkapnya, Selasa (15/3).

Dia menjelaskan kekuatan bisnis dari GoTo tidak hanya sekadar sekumpulan dari perusahaan. Melalui ekosistem layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology GoTo menghubungkan jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan merchants.

Menurutnya, integrasi dari ketiga bisnis ke dalam satu ekosistem membawa sinergi yang kuat dan menjadi keunggulan GoTo. Didukung pendekatan inisiatif hyperlocal dengan jaringan layanan yang kuat, kemampuan untuk menghadirkan program loyalitas konsumen lintas platform, serta penawaran layanan keuangan yang luas dan komprehensif di berbagai aktivitas penggunaan (use case).

GoTo juga memiliki rencana untuk meluncurkan program Saham Gotong Royong. Melalui program ini, kesempatan akan diberikan kepada mitra pengemudi, merchants, konsumen yang aktif dan setia, serta seluruh karyawan tetap, untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari IPO.

Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya optimistis pertumbuhan GoTo masih akan besar dan akan terus bertumbuh. Alasan pertama adalah faktor makro ekonomi Indonesia di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tinggi diiringi majemuk produk domestik bruto (PDB) 9,3%.

"Alasan kedua dari partikel use case jangkauan masih besar, apalagi dari penetrasi dari digitalisasi use case tersebut. Seperti saya kemukakan e-commerce, on demand, dan fintech, pertumbuhan di 2025 akan secara cepat sekali," jelasnya.

Sponsored

Ia berharap dengan eksekusi yang baik, GoTo bisa mengambil peluang digitalisasi dan dengan sendirinya mendorong perusahaan lebih cepat lagi.

Berita Lainnya
×
tekid