sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Summarecon Agung bidik marketing sales Rp 4 triliun

Target marketing tersebut naik sekitar 12% dari tahun lalu sebesar Rp 3,6 triliun.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Kamis, 07 Jun 2018 15:53 WIB
Summarecon Agung bidik marketing sales Rp 4 triliun

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pendapatan pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp 4 triliun sepanjang tahun ini. Target marketing tersebut naik sekitar 12% dari tahun lalu sebesar Rp 3,6 triliun.

President Director SMRA Adrianto P Adhi mengatakan, perusahaan sudah membukukan marketing sales sebesar Rp 1 triliun hingga akhir Mei 2018. Pendapatan ini paling besar disumbang oleh proyek baru di Summarecon Serpong. “Proyek di Serpong berkontribusi sampai 52% ke penjualan tahun ini,” kata dia, Kamis (7/6).

Marketing sales tahun ini diperkirakan diperoleh dari proyek SMRA di berbagai lokasi seperti Serpong sekitar 34%, Bekasi sekitar 22%, Bandung sekitar 21%, Kelapa Gading sekitar 10%, Karawang sekitar 7%, dan Makassar sekitar 6%.

SMRA sangat yakin dengan target marketing sales tahun ini bisa terealisasi, meskipun terjadi pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga acuan. Hal ini, diyakini tidak akan berdampak besar pada penjualan properti.

Perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 2,4 triliun tahun ini. Adapun porsi terbesar dialokasikan untuk pengembangan produk properti di kawasan proyek eksisting. 

“Sumber dana capex dari kas perusahaan untuk mengefisienkan laporan keuangan. Tapi tidak menutup kemungkinan mencari alternatif lain seperti dari perbankan dan obligasi,” kata Adhi.

Di sisi lain, Corporate Secretary PT Summarecon Agung Tbk., Jemmy Kusnadi mengatakan perusahaan melihat, pasar properti didominasi oleh pembeli yang menggunakan hunian untuk pribadi atau end user. Sedangkan para investor masih menunggu waktu yang tepat untuk membeli properti. 

Dengan melihat geliat pasar yang masih baik, perusahaan berencana meluncurkan proyek baru yakni Summarecon Mutiara Makassar. Proyek kawasan terpadu ini akan dibangun di atas lahan seluas 329 hektare (ha) milik perseroan di Makassar.

Sponsored

“Rencananya akan kami pasarkan mulai kuartal III-2018. Saat ini kami masih dalam tahap mempersiapkan infrastrukturnya. Perkiraan kami anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 500 miliar,” kata dia.

Sementara itu, pada laporan keuangan  2017, Perseroan juga melaporkan pendapatan sebesar Rp 5,64 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 4% dengan laba bersih sebesar Rp 509 miliar. 

“Pada RUPS Tahunan ini juga SMRA membagikan dividen sebesar Rp 5,- per lembar saham, atau setara 20 % laba bersih Perseroan,” kata Direktur SMRA Lydia Tjio.

Hingga akhir 2017, unit Bisnis Pengembangan Properti masih merupakan unit usaha yang memberikan kontribusi pendapatan dan laba usaha tertinggi yaitu sebesar Rp 3,60 triliun atau sekitar 64% dari total pendapatan, dan Rp 876 miliar atau 65% dari total laba usaha.

Unit Bisnis Investasi dan Manajemen Properti mencatat pendapatan sebesar Rp 1,40 triliun, meningkat sebesar Rp 52 miliar atau 1%. Unit bisnis ini berkontribusi sebesar 31% atas total pendapatan Perusahaan, terutama pendapatan dari pusat perbelanjaan yang memiliki kontribusi sebesar 95% atas total pendapatan dari unit bisnis ini.
 
Unit bisnis lainnya, yaitu hotel, klub olah raga, town management, rumah sakit dan fasiltas lainnya mencatat pendapatan sebesar Rp 637 miliar, naik sebesar Rp 148 miliar atau 30%. Berkontribusi sebesar 11% atas total pendapatan Perusahaan selama tahun berjalan dan hanya 1% atas total laba usaha Perusahaan.
 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid