sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Telkom kaji ulang kerja sama Huawei

Emiten BUMN PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mengkaji ulang kerja sama dengan Huawei menyusul perang dagang China-Amerika Serikat.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 25 Mei 2019 05:59 WIB
Telkom kaji ulang kerja sama Huawei

Emiten BUMN PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mengkaji ulang kerja sama dengan Huawei menyusul perang dagang China-Amerika Serikat.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perseroan memiliki kerja sama dengan Huawei untuk pengembangan infrastruktur teknologi komunikasi dan informatika (information, communication, and technology/ICT) pada 27 Februari 2019.

"Kami masih terus memonitor dengan ketat ke arah mana perkembangannya. Kami sudah evaluasi berbagai risiko yang terjadi," ujarnya dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Four Seasons Jakarta, Jumat (24/5).

Emiten bersandi saham TLKM itu memiliki kerja sama dengan Huawei Technologies, perusahaan asal China yang kini masuk dalam daftar hitam (blacklist) perdagangan dengan Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump melarang Huawei berbisnis dan membeli perangkat serta suku cadang yang diproduksi oleh perusahaan asal Negeri Paman Sam itu. Namun, AS memberikan penangguhan sementara selama 90 hari bagi Huawei hingga 19 Agustus 2019.

Aksi korporasi

Sementara itu, manajemen Telkom menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp33,6 triliun sepanjang tahun ini. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur broadband.

Ririek menjelaskan sampai akhir 2018, perseroan telah memiliki total Base Tranceiver Station (BTS). "Sebanyak 189.081 unit, dengan 138.771 unit merupakan BTS 3G dan 4G LTE," urainya.

Sponsored

Belanja modal itu akan difokuskan untuk pengembangan jaringan 4G di seluruh Indonesia. Capex tersebut belum akan dialokasikan untuk jaringan 5G. Namun, apabila diperlukan, dana capex akan direlokasikan untuk jaringan 5G.

Telkom, kata Ririek, tengah menyiapkan uji coba jaringan 5G ini. Telom sebelumnya pernah melakukan uji coba jaringan 5G sebanyak dua kali pada 2017 dan 2018.

"Pertama tahun 2017 di gedung kami, dan 2018 saat Asian Games di komplek Gelora Bung Karno," ujar Ririek.

Menurutnya, ada beberapa isu yang masih harus dihadapi Telkom untuk menghadirkan 5G. Pertama, ketersediaan spektrum yang belum siap di Indonesia dan kedua adalah minimnya potensi aplikasi (use case) 5G. 

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (24/5), saham TLKM ditutup melejit 2,46% sebesar 90 poin ke level Rp3.750 per lembar. Kapitalisasi pasar saham TLKM mencapai Rp371,48 triliun dengan imbal hasil 5,34% dalam setahun terakhir.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid