sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tidak hanya Omicron, menurut Luhut Ini sederet ketidakpastian di 2022

Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi di sektor komoditas. Sehingga tidak bergantung lagi pada barang mentah.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Selasa, 25 Jan 2022 13:37 WIB
 Tidak hanya Omicron, menurut Luhut Ini sederet ketidakpastian di 2022

Tahun 2022 masih diselimuti berbagai ketidakpastian, seperti munculnya varian baru Covid bernama Omicron. Tidak hanya Omicron, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih ada beberapa ketidakpastian yang dihadapi tahun ini.

Dia mengatakan tantangan global semakin kompleks. Seperti ancaman penurunan likuiditas (tapering off), default sektor properti di China, hingga ancaman perubahan iklim.

"Gejala Omicron masih ringan, tapi kita tidak boleh menganggap enteng ini. Varisan Omicron bukanlah satu-satunya ketidakpastian yang kita hadapi di tahun 2022," kata Luhut dalam Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (25/1).

Ketidakpastian akibat Covid, kata Luhut, tidak bisa dihindarkan. Hal yang bisa dilakukan adalah menyiapkan iklim Indonesia agar tahan menghadapi tekanan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi.

"Pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi dilakukan secara berdampingan, mempertimbangkan tantangan global yang semakin besar," jelasnya.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, di sektor kesehatan, pandemi telah menunjukkan pentingnya reformasi sistem kesehatan nasional. Karena saat varian Delta melanda terjadi kekurangan kapasitas rumah sakit, produksi farmasi, alat kesehatan, hingga tenaga kesehatan.

"Kita sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat-obat penting ketika negara lain mendahulukan kepentingan domestik masing-masing. Sehingga penting pemerintah investasi di sektor kesehatan," tutur Luhut.

Selain perbaikan di sektor kesehatan, menurut Luhut pemerintah juga terus mendorong hilirisasi di sektor komoditas. Sehingga tidak bergantung lagi pada barang mentah.

Sponsored

Misalnya untuk komoditas kelapa sawit yang telah didorong untuk produk hilir biodiesel 30% atau B30. Lalu hilirisasi bijih nikel yang akan sejalan dengan program kendaraan listrik di mana bijih nikel menjadi salah satu komoditas yang diperlukan untuk baterai kendaraan listrik.

"Proses hilirisasi juga dilakukan di produk lainnya seperti alumunium dan petrokimia," lanjutnya.

Berita Lainnya
×
tekid