sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Atlet Belarusia minta suaka politik saat di bandara Tokyo

Tsimanouskaya mengaku ia dipaksa pulang oleh tim ofisial. pada Minggu malam, mereka mendatanginya dan memintanya pulang.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 02 Agst 2021 20:29 WIB
Atlet Belarusia minta suaka politik saat di bandara Tokyo

Suhu politik panas Belarusia sampai ke Tokyo. Sprinter negara tersebut, Krystsina Tsimanouskaya menolak kembali ke Belarus, karena takut keselamatannya terancam.

Tsimanouskaya mengaku ia dipaksa pulang oleh tim ofisial. pada Minggu malam, mereka mendatanginya dan meminta atlet 24 tahun itu untuk mengemas barangnya. Padahal, dia dijadwalkan untuk turun di pertandingan 200 meter dan 4x400 meter pada Kamis nanti.

Ia merasa hidupnya dalam bahaya. Di Bandara Haneda, Tsimounskaya memanggil polisi Jepang dan dia minta perlindungan. Dia pun urung berangkat dengan pesawat tujuan Istanbul.

Jepang pun langsung memberikan perlindungan. Juru bicara pemerintah Jepang Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan bahwa Jepang bekerja sama dengan organisasi lain untuk mengambil tindakan yang tepat, dan menegaskan bahwa Tsimanouskaya aman.

Kementerian luar negeri mengatakan Jepang bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan penyelenggara Olimpiade Tokyo.

Tsimanouskaya mengatakan dalam pesan video yang didistribusikan di media sosial bahwa dia ditekan oleh ofisial tim Belarusia dan meminta bantuan IOC. Atlet itu sebelumnya mengkritik ofisial karena ia diturunkan di nomor 4x400 meter, di mana ia tidak pernah memiliki pengalaman kompetisi di nomor itu. Tim menunjukknya karena atlet di nomor tersebut tidak bisa turun karena  tidak lolos tes doping.

“Saya mendapat tekanan dan mereka berusaha membawa saya secara paksa ke luar negeri tanpa persetujuan saya,” kata pelari berusia 24 tahun itu.

Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia (BSSF) mengatakan pendukung pemerintah menargetkan atlet tersebut, dan Tsimanouskaya menghubungi kelompok tersebut untuk meminta bantuan guna menghindari apa yang dia khawatirkan sebagai deportasi paksa ke Minsk.

Sponsored

"Kampanye itu cukup serius dan itu adalah sinyal yang jelas bahwa hidupnya akan dalam bahaya di Belarus," Alexander Opeikin, juru bicara BSSF, mengatakan kepada AP.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh BSSF, Tsimanouskaya mengatakan dia berada di kantor polisi pada Senin pagi.

“Saya menjelaskan situasinya kepada seorang petugas polisi tentang bagaimana saya diambil dari Desa Olimpiade,” katanya.

"Sekarang saya berada dalam situasi aman dan sedang memikirkan pertanyaan di mana saya akan bermalam."

IOC, yang telah berselisih dengan Komite Olimpiade Nasional Belarus (NOC) menjelang Olimpiade Tokyo, mengatakan telah melakukan intervensi.

"IOC ... sedang menyelidiki situasi dan telah meminta klarifikasi kepada NOC," katanya dalam sebuah pernyataan.

Tetangga Belarusia, Polandia, tempat banyak kritikus rezim Minsk datang, menawarkan bantuan kepada Tsimanouskaya.

Wakil menteri luar negeri Marcin Przydacz mengatakan di Twitter bahwa Tsimanouskaya telah ditawari "visa kemanusiaan dan bebas untuk mengejar karier olahraganya di Polandia jika dia mau".

NOC Belarus telah dipimpin selama lebih dari 25 tahun oleh presiden negara otoriter Alexander Lukashenko dan putranya, Viktor.

Lukashenko dilarang hadir di Olimpiade Tokyo oleh IOC, yang menyelidiki keluhan dari para atlet bahwa mereka menghadapi pembalasan dan intimidasi setelah protes atas pemilihan presiden yang disengketakan di negara itu sejak Agustus lalu.

Seorang juru bicara tim Olimpiade Belarusia tidak menanggapi permintaan komentar.

Tsimanouskaya dibawa ke tempat yang aman dan akan meminta suaka dari kedutaan Austria, kata Opeikin.

Ms Tsimanouskaya telah berkompetisi untuk Belarus pada hari pertama, pada hari Jumat di Stadion Nasional di Tokyo. Dia menempati posisi keempat dalam heat putaran pertama di 100 meter, waktu 11,47 detik.(Sumber, Irishexaminer)

Berita Lainnya
×
tekid