sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Filipina tuduh China serang penjaga pantainya dengan menggunakan laser

Filipina menyebut hal itu sebagai pelanggaran "terang-terangan" terhadap hak kedaulatan Manila.

Hermansah
Hermansah Senin, 13 Feb 2023 18:27 WIB
Filipina tuduh China serang penjaga pantainya dengan menggunakan laser

Filipina pada Senin (13/2), menuduh kapal penjaga pantai China menyerang kapal penjaga pantai Filipina dengan laser tingkat militer dan membutakan sementara beberapa awaknya di Laut China Selatan yang disengketakan. Filipina menyebut hal itu sebagai pelanggaran "terang-terangan" terhadap hak kedaulatan Manila.

Penjaga pantai Filipina dalam sebuah pernyataan menyebutkan, kapal China itu juga bermanuver sangat dekat, yakni sekitar 137 meter (449 kaki), untuk menghalangi kapal patroli Filipina BRP Malapascua mendekati Second Thomas Shoal.

Filipina telah mengajukan hampir 200 protes diplomatik terhadap tindakan agresif China di perairan yang disengketakan pada 2022 saja.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan menempatkannya pada jalur yang bertentangan dengan penggugat lainnya. Terlepas dari tawaran bersahabat ke Beijing oleh mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan penggantinya, Ferdinand Marcos Jr., yang bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping pada Januari di Beijing, tetapi ketegangan dua negara ini terus berlanjut, dan menarik aliansi militer yang lebih erat antara Filipina dan AS.

Juru bicara penjaga pantai Filipina Commodore Armand Balilo kepada The Associated Press menyebutkan, meskipun penjaga pantai China telah berulang kali memblokir kapal penjaga pantai Filipina di perairan yang disengketakan, tetapi ini adalah pertama kalinya China menggunakan laser dan menyebabkan penderitaan fisik di antara personel Filipina.

“Kapal China menyinari sinar laser hijau dua kali ke arah BRP Malapascua, menyebabkan kebutaan sementara bagi awaknya di anjungan,” kata pernyataan Filipina.

Sebuah video yang dikeluarkan oleh penjaga pantai di Manila menunjukkan sebuah kapal penjaga pantai China memotong jalur kapal Filipina dari kejauhan. Lampu seperti laser hijau kemudian dipancarkan oleh kapal China.

Juru bicara Kolonel Medel Aguilar mengatakan, sudah waktunya bagi China untuk menahan pasukannya dari melakukan "tindakan provokatif apa pun yang akan membahayakan nyawa orang. Kepala pertahanan Filipina juga telah menganggap tindakan penjaga pantai China itu “ofensif dan tidak aman.”

Sponsored

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, sebuah kapal penjaga pantai Filipina masuk tanpa izin ke perairan China pada 6 Februari. Kapal penjaga pantai China menanggapi "secara profesional dan menahan diri di lokasi sesuai dengan hukum China dan hukum internasional," kata dia, tanpa merinci dan menyebutkan penggunaan laser.

“Kami berharap Filipina akan dengan sungguh-sungguh menghormati kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritim China di Laut China Selatan dan menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada perluasan sengketa dan memperumit situasi,” kata Wang menjawab pertanyaan di sebuah pengarahan media harian bertema “China dan Filipina menjaga komunikasi melalui saluran diplomatik dalam hal ini.”

Akibat kejadian itu, kapal Filipina terpaksa menjauh dari daerah itu. Padahal kapal itu sedang dalam tugas membawa pasokan makanan kepada pelaut angkatan laut Filipina di kapal BRP Sierra Madre, yang telah bertugas di Second Thomas Shoal sejak 1999.

“Pemblokiran yang disengaja terhadap kapal-kapal pemerintah Filipina untuk mengirimkan makanan dan perbekalan kepada personel militer kami di atas kapal BRP Sierra Madre adalah pengabaian terang-terangan, dan pelanggaran yang jelas, hak-hak kedaulatan Filipina di bagian Laut Filipina Barat ini,” kata Filipina

Tidak segera jelas apakah misi pasokan Filipina terus berlanjut meskipun ada insiden tersebut.

Penjaga pantai China juga memblokir kapal-kapal Filipina yang mengawal sebuah kapal pasokan mendekati Second Thomas Shoal pada Agustus tahun lalu.

Selain China dan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di jalur air yang kaya sumber daya dan sibuk itu, tempat sebagian besar perdagangan dunia dan transit minyak.

Amerika Serikat tidak mengklaim laut yang disengketakan tetapi telah mengerahkan pasukan untuk berpatroli di perairan untuk mempromosikan kebebasan navigasi dan penerbangan-langkah yang telah membuat marah Beijing, yang telah memperingatkan Washington untuk berhenti ikut campur dalam apa yang dikatakannya murni sengketa Asia.

Angkatan Laut AS dan Korps Marinir mengadakan latihan bersama di Laut China Selatan selama akhir pekan pada saat ketegangan meningkat dengan Beijing atas penembakan balon mata-mata China yang dicurigai. AS telah mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali kekuatan militernya di Filipina lebih dari 30 tahun setelah penutupan pangkalan besarnya di negara itu dan memperkuat busur aliansi militer di Asia.

Sumber : Associated Press

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid