Di tengah strategi diversifikasi dan langkah signifikan yang telah dilakukan Türkiye selama dua dekade terakhir dalam mengembangkan industri pertahanannya, beberapa perusahaan Turki kini berupaya memperluas jejak mereka di berbagai wilayah, sehingga semakin memperkuat prospek pengembangan sektor ini.
Yang terdepan adalah perusahaan seperti raksasa elektronik pertahanan Aselsan, yang kurang dari seminggu yang lalu mengumumkan pembukaan kantor di Amerika Latin, yaitu di Santiago, ibu kota Chile.
Kantor tersebut “akan memberikan kontribusi besar terhadap potensi kerja sama jangka panjang Aselsan di Amerika Latin,” kata perusahaan itu.
Pengumuman ini disampaikan pada Pameran Dirgantara dan Luar Angkasa Internasional Chile, FIDAE 2024, yang diadakan antara tanggal 9-14 April, disponsori oleh InvestChile – lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mempromosikan Chile di pasar global.
Langkah ini mengikuti pembukaan kantor di Uni Emirat Arab (UEA) awal tahun ini, yang diambil untuk menanggapi kebutuhan pengguna Aselsan yang ada dan calon pengguna di wilayah Emirat dan Teluk.
Dari ekspansi di Teluk dan ekspor ke puluhan negara di Asia, Afrika dan Eropa, hingga proyek seperti Milgem, yang mengawasi pengembangan korvet untuk Türkiye, serta sekutu dekat seperti Pakistan, industri pertahanan Turki tampaknya sangat berpengaruh memperluas jejaknya dengan mantap.
CEO Aselsan Ahmet Akyol mencatat bahwa kantor yang dibuka di Chile akan berfungsi sebagai pusat kegiatan di Amerika Latin. "Kami bertujuan untuk mengembangkan kolaborasi kami di Amerika Latin dengan kantor kami dibuka di titik yang strategis."
“Kami berupaya mencapai target pada tahun 2030 untuk menghasilkan pendapatan Aselsan lebih dari $4 miliar, dan menghasilkan setengah pendapatan dari kegiatan internasional,” kata Akyol kepada TRT World.
Berita ekspansi terbaru muncul setelah hasil keuangan yang menunjukkan perusahaan mencatat laba bersih sebesar TL 7,4 miliar, peningkatan sebesar 520% dari tahun ke tahun, dan kontrak ekspor senilai US$601 juta pada tahun 2023.
Omset tahunannya meningkat 10% menjadi TL 73.6 miliar, dari TL 66.9 miliar pada tahun sebelumnya, dengan laba kotor melonjak 13% menjadi TL 20.1 miliar, menurut laporan keuangan akhir Maret.
Perjalanan global Aselsan sepanjang tahun ini juga telah menyaksikan ekspor perdana teknologi optik drone dan perangkat panduannya yang baru.
Semua ini menjadi indikator kuat akan penekanan yang diberikan Türkiye pada industri pertahanan dan produksi dalam negeri, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok asing.
Perusahaan seperti Turkish Aerospace Industries (TAI), Aselsan, Roketsan, Baykar dan FNSS Defense Systems memainkan peran penting dalam hal ini.
Dari penerbangan perdana jet tempur generasi kelima KAAN milik Türkiye hingga serangkaian uji terbang yang sukses baru-baru ini dari prototipe kedua drone Bayraktar TB3 terbaru Baykar dan uji terbang Bayraktar Kalkan, drone mata-mata yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL), industri ini terus berkembang lebih jauh dengan kecepatan penuh.
Selain itu, dengan berpartisipasi dalam pameran pertahanan terkemuka seperti Pameran dan Konferensi Pertahanan Maritim Internasional Doha (DIMDEX 2024) dan Pameran Pertahanan Dunia (WDS), perusahaan-perusahaan pertahanan Turki secara strategis memposisikan diri mereka sebagai pemain penting dalam lanskap pertahanan global, dan secara konsisten menampilkan teknologi terbaru. barang dagangan dan terus memperbarui karya mereka kepada calon pelanggan.
Dalam serangkaian perkembangan besar, bulan lalu militer Indonesia juga meluncurkan Modern Medium Weight Tank, yang juga dikenal sebagai MMWT, melalui program kolaborasi antara pabrikan Turki FNSS dan pabrikan Indonesia PT Pindad.
Lebih dari 10 unit tank, diberi nama Kaplan, yang berarti harimau dalam bahasa Turki, diserahkan kepada militer Indonesia oleh Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menurut pernyataan KBRI di Ankara.
Produksi bersama MMWT Kaplan/Harimau “mencerminkan pengakuan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan Turki dalam teknologi militer di dunia,” bunyi pernyataan tersebut.
Selain ekspor kendaraan darat dan drone yang mendorong industri pertahanan Turki lebih tinggi lagi, perusahaan domestik lainnya baru-baru ini mengekspor dua kapal serbu berkecepatan tinggi ke Qatar, dengan tiga lagi dalam produksi, yang menunjukkan keberhasilan ekspor berkelanjutan negara tersebut di Teluk.
Kapal serbu berkecepatan tinggi, yang dikenal sebagai “kapal serang cepat” oleh galangan kapal Turki Dearsan, dapat digunakan untuk berbagai misi seperti perang asimetris, patroli, melindungi perairan regional, memerangi pembajakan maritim, misi pencarian dan penyelamatan serta operasi bantuan bencana, dan diatur untuk meningkatkan Angkatan Laut Emiri Qatar.
Pada saat yang sama, produsen drone Bayraktar, Baykar, telah mulai membangun pabrik di dekat ibu kota Ukraina, Kiev, yang akan mempekerjakan sekitar 500 orang dan akan memproduksi model drone TB2 atau TB3, kata CEO perusahaan tersebut kepada Reuters pada awal Februari.
Melalui upaya komprehensif dan kepemimpinan Presidensi Industri Pertahanan (SSB), kinerja industri pertahanan dan kedirgantaraan mencapai rekor ekspor senilai US$5,5 miliar pada tahun 2023, naik 27,1% dari tahun ke tahun.
Menurut laporan yang baru-baru ini diterbitkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), ekspor senjata Turki meningkat sebesar 106% pada periode 2019-2023 dibandingkan tahun 2014-2018, menjadikan negara tersebut sebagai penjual senjata terbesar ke-11 di dunia.(Dailysabah)