Kakak Raja Thailand mencalonkan diri sebagai perdana menteri

Putri Thailand Ubolratana Rajakanya (67), yang merupakan kakak dari Raja Maharaja Vajiralongkorn, pada Jumat (8/2) mengejutkan publik dengan kabar pencalonannya sebagai perdana menteri dalam pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Maret.

Thai Raksa Chart, satu dari beberapa partai yang bersekutu dengan mantan PM Thaksin dan Yingluck Shinawatra yang kini diasingkan, mengatakan bahwa Putri Ubolratana telah menerima undangan untuk menjadi calon PM partai mereka.

"Partai setuju bahwa sosok Putri Ubolratana, seorang yang berpendidikan dan terampil, adalah pilihan paling cocok (untuk kandidat PM)," sebut pemimpin Partai Thai Raksa Chart Preechapol Pongpanich.

Partai-partai yang akan mengikuti pemilu memiliki waktu hingga Jumat ini untuk mengajukan nama tiga calon PM potensial yang akan maju dalam pemungutan suara pertama sejak kudeta Mei 2014 yang menggulingkan Yingluck.

Pencalonan Ubolratana dinilai dapat merusak peluang Prayuth Chan-o-cha, pemimpin junta dan PM saat ini untuk mempertahankan kekuasaannya. Prayuth sendiri telah ditunjuk sebagai kandidat PM dari Palang Pracharat yang pro-junta dan dia menerima tawaran mereka beberapa menit setelah sang putri dikabarkan akan mencalonkan diri.

Ubolratana merupakan anak sulung mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang wafat pada 2016 setelah memerintah selama 70 tahun. Sang putri menanggalkan gelar kebangsawanannya pada 1972 setelah menikah dengan pria berkebangsaan Amerika Serikat Peter Jensen dan memilih hidup di San Diego.

Pasangan yang dikaruniai tiga buah hati itu bercerai pada 1998, dan tiga tahun kemudian Ubolratana kembali ke Thailand.

Ubolratana merupakan jebolan dari Massachusetts Institute of Technology, di mana dia meraih gelar sarjana sains dalam bidang Matematika. Dia mendapat gelar master dalam jurusan kesehatan masyarakat di University of California.

Tidak pernah ada anggota keluarga kerajaan Thailand yang mencalonkan diri untuk menduduki jabatan politik. Di bawah sistem monarki konstitusional yang berlaku sejak 1932, bangsawan didewakan dan ditempatkan di atas politik partai. Jadi, Ubolratana merupakan yang pertama. (South China Morning Post, BBC, dan Channel News Asia)