sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KTT Asia Timur, kendaraan penting arsitektur Indo-Pasifik

KTT Asia Timur perlu dimaksimalkan untuk menjalin kerja sama di bawah kerangka Indo-Pasifik.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 26 Sep 2019 19:02 WIB
KTT Asia Timur, kendaraan penting arsitektur Indo-Pasifik

Pengamat hubungan internasional dari LSM Perth USAsia, Stephen Smith, menyatakan bahwa KTT Asia Timur (East Asia Summit/EAS) merupakan kendaraan yang efektif dan penting untuk mendorong arsitektur Indo-Pasifik.

"KTT itu sangat penting bagi ASEAN, juga Indonesia, untuk menekankan konsep Indo-Pasifik di kawasan," tutur Smith usai acara "Jakarta Geopolitical Forum III/2019" di Ritz-Carlton, Jakarta, pada Kamis (26/9).

Dia menyatakan bahwa EAS, yang mencakup sejumlah negara seperti Amerika Serikat, India, Korea Selatan dan Australia, perlu dimaksimalkan untuk menjalin kerja sama di bawah kerangka Indo-Pasifik.

Smith menegaskan, sentralitas ASEAN sebagai organisasi solid di Asia Tenggara menjadi titik tumpu dari EAS.

"Seluruh pihak mengakui sentralitas ASEAN dan EAS harus dimanfaatkan karena memiliki banyak kekuatan dunia di dalamnya," ungkap dia.

Dia mendesak agar EAS mendorong pembahasan Indo-Pasifik demi mengatasi tantangan regional dan global.

"Kendaraan terbaik memang EAS di mana para presiden hingga menteri bertemu secara teratur," kata dia. "Menurut saya, semua tantangan, baik global maupun regional, dapat diatasi jika dibahas di KTT itu dalam perspektif Indo-Pasifik."

Dia memprediksi bahwa dalam 30 tahun ke depan, dunia akan melihat kebangkitan India sebagai kekuatan besar dan Indonesia sebagai negara dengan pengaruh dan ekonomi yang kuat.

Sponsored

Smith menyadari bahwa sejumlah negara memiliki konsep Indo-Pasifik yang berbeda. Namun, menurutnya, hal itu tidak akan memengaruhi konsep Indo-Pasifik secara global.

"Tidak perlu berselisih tentang definisi forensiknya. Indo-Pasifik tidak lain adalah konsep strategis dan kerangka kerja untuk membantu negara, kawasan, dan dunia melihat dan menyesuaikan diri dengan perubahan di kawasan Indo-Pasifik itu sendiri," jelas dia.

Berita Lainnya
×
tekid