sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Malaysia mencari pandangan China tentang kesepakatan kapal selam nuklir Australia

Hishammuddin telah menyarankan mitranya dari Australia untuk mencari pandangan dari Brunei dan negara-negara yang dekat dengan China.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Rabu, 22 Sep 2021 15:40 WIB
Malaysia mencari pandangan China tentang kesepakatan kapal selam nuklir Australia

Malaysia akan meminta pandangan China tentang pakta keamanan yang membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir di tengah kekhawatiran ketidakstabilan regional, kata Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein di parlemen.

Apa yang disebut kemitraan AUKUS yang diumumkan minggu lalu akan melihat A.S. dan Inggris mendukung Australia dalam membangun kapal selam bertenaga nuklir. China sejak itu memperingatkan bahwa aliansi itu akan memacu perlombaan senjata di kawasan itu.

“Kita perlu mendapatkan pandangan dari pimpinan China, khususnya pertahanan China, tentang apa yang diumumkan oleh ketiga negara dan apa tindakan mereka (China) terhadap kemitraan AUKUS,” kata Hishammuddin, Rabu. Dia mengusulkan kunjungan kerja segera ke China.

Hishammuddin mengatakan dia telah menyarankan mitranya dari Australia untuk mencari pandangan dari Brunei dan negara-negara yang dekat dengan China. Dia mengatakan dia memiliki pandangan yang sama dengan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob bahwa para pihak harus menghindari penggunaan aksi militer untuk mencegah perlombaan senjata di wilayah yang terbelah oleh sengketa wilayah maritim.

Tetangga China Khawatir Sub-Kesepakatan Australia Akan Mengganggu Wilayah 

Fokusnya sekarang adalah menyeimbangkan AUKUS dengan Five Power Defense Arrangement, hubungan pertahanan bilateral antara Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Inggris, kata Hishammuddin.

Ditandatangani pada tahun 1971, kesepakatan tersebut mengatur agar lima negara saling berkonsultasi segera setelah serangan bersenjata terhadap salah satu dari mereka.

“Apa yang kita bangun sejak 50 tahun lalu dari FPDA bisa dijadikan leverage untuk menyeimbangkan kekuatan besar,” ujarnya.(bnnbloomberg)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid