sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mantan Presiden Afrika Selatan meninggal karena kanker

De Klerk merupakan presiden Afrika Selatan terakhir yang berkulit putih. Mengumumkan terkena kanker saat ulang tahun ke-85.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Kamis, 11 Nov 2021 20:23 WIB
Mantan Presiden Afrika Selatan meninggal karena kanker

Mantan Presiden Afrika Selatan, Frederik Willem de Klerk, meninggal pada Kamis (11/11) waktu setempat. Yayasan FW de Klerk menyatakan, pemimpin terakhir di bawah apartheid dan aktor kunci dalam transisi negara ke demokrasi itu meninggal karena kanker.

"FW de Klerk meninggal dengan tenang di rumahnya di Fresnaye, pagi ini, setelah perjuangannya melawan kanker mesothelioma," kata Yayasan FW de Klerk dalam sebuah pernyataan.

De Klerk, yang merupakan presiden Afrika Selatan terakhir yang berkulit putih, mengumumkan terkena kanker saat ulang tahun ke-85, 18 Maret 2021. Dia didiagnosis dengan mesothelioma, kanker yang memengaruhi jaringan yang melapisi paru-paru.

"Dia meninggalkan istrinya, Elita; anak-anaknya, Jan dan Susan; dan cucu-cucunya. Keluarga akan pada waktunya membuat pengumuman mengenai pengaturan pemakaman," kata Yayasan FW de Klerk.

De Klerk dipuji secara global atas perannya dalam menghapus apartheid dan berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan Mandela pada 1993. 

Tahun berikutnya, Mandela memenangkan pemilihan multiras pertama Afrika Selatan dengan Kongres Nasional Afrika (ANC). Bersama Mandela, De Klerk mengawasi berakhirnya kekuasaan minoritas kulit putih di Afrika Selatan.

Namun, peran de Klerk dalam transisi menuju demokrasi tetap diperebutkan selama lebih dari 20 tahun setelah berakhirnya apartheid. Banyak orang kulit hitam yang marah karena kegagalannya mengekang kekerasan politik di tahun-tahun yang penuh gejolak menjelang pemilihan multirasial 1994.

Di sisi lain, orang kulit putih sayap kanan Afrika, yang telah lama memerintah di bawah Parta Nasional milik de Klerk, memandangnya sebagai pengkhianat terhadap penyebab supremasi kulit putih. 

Sponsored

Sebelumnya pada 2020, de Klerk memicu kemarahan ketika kepada sebuah penyiar nasional mengatakan, dirinya tidak percaya apartheid adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, seperti yang dinyatakan PBB. (Reuters dan Al Jazeera)

Berita Lainnya
×
tekid