sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menikah dengan pelaut, Putri Ayako jadi orang biasa

Putri Ayako dari Kekaisaran Jepang menjadi putri kedua dalam dua tahun terakhir yang mengumumkan akan menikah dengan orang biasa.

Dika Hendra
Dika Hendra Rabu, 27 Jun 2018 21:15 WIB
Menikah dengan pelaut, Putri Ayako jadi orang biasa

Putri Ayako dari Kekaisaran Jepang menjadi putri kedua dalam dua tahun terakhir yang mengumumkan akan menikah dengan orang biasa. Itu membuatnya harus menanggalkan status gelar kekaisarannya.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengumumkan putri mendiang Pangeran Takamodo, sepupu Kaisar Akihito, akan menikah dengan Kei Moriya (32), seorang pelaut dari perusahaan pelayaran NYK Line.

Dua insan yang sedang jatuh cinta akan melaksanakan pertunangan resmi pada 12 Agustus mendatang dan menggelar pernikahan di Kuil Meiji Jingu pada 29 Oktober. “Putri Ayako yang meraih gelar master dalam bidang kesejahteraan sosial, mengenalkan Moriya kepada ibunya, Putri Takamodo pada Desember lalu,” demikian laporan Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, dilansir CNN, Rabu (27/6).

Putri Takamodo mengetahui orang tua Kei karena aktif di lembaga nirlaba lokal. Dia berharap putrinya bisa tetap bekerja sama dengan orang tua Kei dalam aktivitas kesejahteraan global. Baik Ayako dan Kei memang memiliki kesamaan dalam bidang kesejahteraan global. Keduanya juga suka bermain ski, membaca buku, dan berpetualang.

Berdasarkan undang-undang kekaisaran, seorang putri harus meninggalkan status dan keluarga kekaisaran. Nantinya, Putri Ayako akan mendapatkan bonus mencapai satu juta dolar.

Ayako bukan putri di kekaisaran Jepang yang meninggalkan keluarga elite tersebut. Bulan Mei lalu, cucu tertua Kaisar Akihito, Putri Mako, mengumumkan rencana pernikahan dengan seorang pengacara Kei Komoro. Keduanya menunda pernikahan karena belum siap.

Jika nantinya Putri Ayaho dan Putri Mako menikah, kantor berita Mainici melaporkan jumlah anggota kekaisaran Jepang menurun menjadi 17, termasuk 12 anggota perempuan. Pada April 2017, pemerintah Jepang memperingatkan penurunan jumlah pria pada keluarga kekaisaran. Apalagi, berdasarkan undang-undang, hanya pria yang diizinkan menjadi kaisar.

Mei 2017 lalu, Pemerintah Jepang mengizinkan amemenden undang-undang kekaisaran untuk mengizinkan Kaisar Akihito mengundurkan diri. Dia berencana mundur pada 30 April 2019 mendatang. Perdebatan kini mengarahkan amendemen agar perempuan bisa menjadi kaisar di Jepang.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid