sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemimpin ekonomi dunia dukung gerakan #MeToo

Dalam WEF dibicarakan tentang persoalan gaji serta kesenjangan posisi perempuan. Segala persoalan tersebut menimbulkan pertanyaan.

Mona Tobing
Mona Tobing Senin, 29 Jan 2018 10:54 WIB
Pemimpin ekonomi dunia dukung gerakan #MeToo

Isu pelecehan seksual terhadap wanita, tidak hanya ramai di kalangan Holywood. Dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss sejumlah pemimpin perempuan yang menempati posisi strategis di pemerintahan dan perusahaan pun turut membahas tentang kesetaraan perempuan. 

Tidak hanya berbicara tentang kondisi ekonomi global, kali ini dalam diskusi yang dihadiri oleh wanita-wanita hebat seperti, Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan CEO IBM Ginni Rometty. Mereka adalah pembicara panel tentang isu jenis kelamin, keragaman, inklusi dan diskusi tentang pelecehan seksual. 

Selain berbagai acara diskusi, ada pula ruang konvensi khusus. Equality Lounge di WEF digagas oleh sekelompok advokasi perempuan Female Quotient. Ruangan tersebut dihiasi slogan-slogan terkait keseteraan gender sebagai masalah sosial dan ekonomi.

Para pemimpin dunia ini terinspirasi dalam gerakan #MeeToo. Gerakan untuk berani mengungkapkan pelecehan seksual yang pernah dialami. Gerakan tersebut digagas para pekerja film asal Amerika Serikat yang pernah menjadi korban pelecehan seksual.

Selain pemimpin perempuan, tidak ketinggalan para pemimpin laki-laki yakni Perdana Menteri Justin Trudeau asal Kanada dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mereka turut berbicara tentang kemajuan perempuan di seluruh dunia. Kedua pemimpin ini juga menempatkan posisi perempuan sebagai pusat agenda mereka. 

Tema lain yang juga menjadi bahan diskusi adalah tentang perempuan yang juga bekerja antara mitos dan realitas. Tidak hanya sejumlah kelompok advokasi pengagas diskusi tersebut, sejumlah perusahaan konsumer juga ikut berpartisipasi. 

 

WEF juga membicarakan tentang persoalan gaji serta kesenjangan posisi perempuan. Segala persoalan tersebut menimbulkan pertanyaan, kemana seharusnya posisi perempuan. 

Plus, membahas tentang bagaimana sektor bisnis dan pemerintah dapat mengatasi bias dan hambatan tersebut. Bias dan kesetaraan perempuan di tempat kerja telah menjadi isu penting. 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid