Pemilu Thailand mendekat, empat menteri mengundurkan diri

Empat menteri utama yang ikut bertarung dalam pemilu Thailand pada 24 Maret mengundurkan diri pada Selasa (29/1), ketika partai-partai politik mulai menunjukkan kandidat dan platform mereka dengan sungguh-sungguh.

Kuartet, yang terdiri dari Menteri Industri Uttama Savanayana, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Suvit Maesincee, Menteri Perdagangan Sontirat Sontijirawong, dan juga Menteri Kobsak Pootrakool, mengajukan pengunduran diri setelah berbulan-bulan dikritik bahwa mereka menggunakan posisi mereka untuk mendukung Partai Palang Pracharat. 

Itu merupakan partai baru, di mana mereka memegang posisi kunci.

Palang Pracharat secara luas diperkirakan akan menyokong PM Prayut Chan-o-cha.

"Sekarang kita siap tidak siap bukan untuk diri sendiri, melainkan negara," ungkap Sontirat yang merupakan Sekjen Palang Pracharat.

Pengunduran diri mereka akan berlaku pada Rabu (30/1).

Pemilu yang akan datang akan mengakhiri pemerintahan militer yang telah ada sejak Prayut memimpin kudeta pada 2014, menggulingkan pemerintah yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai.

Dalam sebuah wawancara bulan lalu, Uttama yang memimpin partai mengatakan, "Thailand membutuhkan pemimpin yang kuat dan cakap ... selama periode reformasi dan transformasinya. Dan saya pikir PM Prayut cocok untuk itu."

Junta militer saat ini tengah gencar mempromosikan pusat industri dan investasi generasi berikutnya yang dijuluki Koridor Ekonomi Timur.

Kritikus menuduh bahwa itu tidak cukup untuk mengangkat pendapatan pedesaan secara berkelanjutan.

Menurut laporan Bank Dunia terbaru bulan ini, penguatan konsumsi swasta dan investasi swasta membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Thailand hingga sekitar 4,1% tahun lalu, meskipun ada ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat yang meredupkan pandangan global.

"Pertumbuhan diperkirakan sedikit melambat menjadi 3,8% tahun ini di bawah tekanan eksternal," sebut Bank Dunia.

Lebih dari 100 partai politik telah terdaftar di Komisi Pemilihan Umum sejauh ini.

Mereka yang ingin mendaftar calon untuk pemilihan mendatang serta mencalonkan orang untuk jabatan perdana menteri, harus melakukannya dari 4 hingga 8 Februari. (The Straits Times)