sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perdana Menteri Belanda minta maaf ke Indonesia

Permintaan maaf dilakukan atas kejahatan 1945.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 18 Feb 2022 12:38 WIB
Perdana Menteri Belanda minta maaf ke Indonesia

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, meminta maaf kepada Indonesia atas kejahatan perang kemerdekaan 1945-1949, Kamis (17/2). Permintaan maaf dilakukan setelah sebuah penelitian menemukan bahwa Belanda di tahun itu telah melakukan kekerasan ekstrem, termasuk kepada warga sipil.

Seperti dilansir dw.com, Jumat (18/2), Rutte menyampaikan permintaan maaf setelah tinjauan sejarah besar yang menemukan Belanda menggunakan kekerasan sistematis dan berlebihan dalam perang kemerdekaan Indonesia.

Penyelidikan dari tiga lembaga penelitian sejarah bertentangan dengan pandangan lama pemerintah Den Haag bahwa pasukan Belanda hanya terlibat dalam kekerasan sporadis ketika mereka berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas koloni setelah Perang Dunia II.

"Penggunaan kekerasan ekstrem oleh angkatan bersenjata Belanda tidak hanya tersebar luas, tetapi sering disengaja juga baik di bidang militer, politik, dan hukum,” kata para peneliti. 

Setiap orang yang berpihak kepada Belanda baik itu politisi, perwira, pegawai negeri, dan hakim, terlibat dalam kekerasan tersebut.

Beberapa perlakuan yang tidak manusiawi, antara lain eksekusi di luar hukum; perlakuan buruk dan penyiksaan; penahanan dalam kondisi yang tidak manusiawi; pembakaran rumah dan desa; pencurian dan penghancuran properti dan persediaan makanan. Para peneliti menemukan tidak mungkin untuk melacak jumlah pasti kejahatan dan korban.

Kejahatan perang pertama kali diungkapkan oleh seorang mantan veteran Belanda pada 1969. Namun, pemerintah Belanda telah mengklaim selama beberapa dekade bahwa hanya ada serangan yang terisolasi dan tentara telah berperilaku benar.

Rutte meminta maaf tidak hanya atas kekejaman yang dilakukan pada saat itu, tetapi atas kegagalan pemerintah Belanda di masa lalu untuk mengakuinya.

Sponsored

"Untuk kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu dan secara konsisten mencari cara lain untuk tidak mengakuinya, saya meminta maaf secara mendalam kepada rakyat Indonesia," kata Rutte.

Permintaan maaf tentang perang bukanlah yang pertama dilakukan Belanda ke Indonesia, tetapi ini adalah pengakuan pertama tentang kekerasan yang disengaja secara efektif terjadi. Sebelumnya, selama kunjungan ke Indonesia pada Maret 2020, Raja Willem-Alexander membuat permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan berlebihan oleh pasukan Belanda. Pada 2016, Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders meminta maaf atas pembantaian oleh pasukan Belanda yang terdiri dari 400 penduduk desa Indonesia pada tahun 1947.

Berita Lainnya
×
tekid