close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. ist
icon caption
ilustrasi. ist
Dunia
Jumat, 30 Juli 2021 14:01

Polisi selidiki insiden cemoohan ke lagu kebangsaan China di mal

Kesuksesan Hong Kong ini dimanfaatkan untuk menyuarakan sentimen nasionalsme Hong Kong dari China. 
swipe

Polisi Hong Kong mengatakan mereka melakukan penyelidikan terhadap pencemoohan lagu kebangsaan China oleh penonton di sebuah mall. 

Hong Kong sedang bergembira karena atlet Edgar Cheung memenangkan emas di cabang anggar dan Siobhan Haughey meraih dua perak dalam renang. Untuk menyaksikan aksi atlet kebanggaan Hong Kong itu, sebuah mal mengadakan nonton bareng. Ratusan penggemar berkumpul pada Senin malam itu untuk menonton pertarungan Cheung. Mereka meledak dengan tepuk tangan meriah dan sorak-sorai ketika Cheung keluar sebagai pemenang.

Kesuksesan Hong Kong ini dimanfaatkan untuk menyuarakan sentimen nasionalsme Hong Kong dari China.  Pada upacara medali berikutnya, beberapa penggemar awalnya mencemooh lagu kebangsaan China dan kemudian meneriakkan "Kami adalah Hong Kong" dalam adegan yang disiarkan langsung.

"Kami adalah Hong Kong" sering dinyanyikan oleh penggemar sepak bola Hong Kong, banyak dari mereka yang menyukai identitas unik kota dan budaya Kanton dibandingkan dengan daratan Cina yang terutama berbahasa Mandarin.

Melarang penghinaan terhadap lagu kebangsaan dan bendera China

Nyanyian "Kami adalah Hong Kong" itu sering dilantunkan oleh penggemar sepak bola ketika lagu kebangsaan China dimainkan menjelang pertandingan.

Pihak berwenang Hong Kong meloloskan undang-undang tahun lalu yang melarang penghinaan terhadap lagu kebangsaan dan bendera China dengan pejabat yang secara khusus mengutip penggemar sepak bola sebagai salah satu alasan mereka menganggap undang-undang itu perlu.

Pada hari Jumat, polisi mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki apakah penggemar di mall itu telah melanggar hukum.

"Polisi telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut dan akan mengumpulkan bukti yang relevan," kata seorang juru bicara.

Polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang sumber polisi senior mengatakan kepada AFP bahwa penyelidikan akan mencakup "setiap tindakan menghina" terhadap lagu kebangsaan.

Gerakan protes bertemu dengan undang-undang keamanan nasional

Hong Kong adalah bekas jajahan Inggris yang diserahkan ke China pada 1997. Beijing berjanji kota itu dapat mempertahankan kebebasan dan otonomi utama selama lima puluh tahun setelah penyerahan.

Kota itu adalah benteng kebebasan berbicara di China dan protes anti-Beijing menggelegak selama bertahun-tahun sampai mereka meledak dalam gerakan protes jalanan yang sangat populer dua tahun lalu.

Sejak itu, China telah berusaha untuk membentuk kembali kota tersebut dengan citra otoriternya sendiri.

Pemerintah telah memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang mengkriminalisasi banyak perbedaan pendapat dan mendorong kampanye resmi untuk membasmi siapa pun yang dianggap tidak patriotik.(Sumber: trtworld)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan