Saudi cegat serangan rudal sebelum terjadi ledakan di Riyadh

Sebuah ledakan mengguncang ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada Selasa (26/1). Ledakan tersebut terjadi selang tiga hari setelah Arab Saudi mencegat dan menghancurkan sebuah proyektil.

Penyebab ledakan belum dikonfirmasi pihak berwenang, tetapi sejumlah media lokal milik Arab Saudi memberitakan soal video yang beredar di media sosial tentang rudal balistik yang berhasil dicegat di atas kota.

Mohammed Khalid al-Yahya dari Al Arabiya TV menyebut viaTwitter bahwa sistem pertahanan udara berhasil menghentikan rudal yang menargetkan Riyadh pada pukul 00.52 waktu setempat.

Tidak ada reaksi langsung dari pemerintah Arab Saudi mengenai pemberitaan tersebut, tetapi sejumlah media lokal mengutip para saksi yang mengatakan bahwa mereka mendengar dua ledakan keras dan kepulan asap di sekitar ibu kota.

Pada Sabtu (23/1), koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengatakan bahwa mereka berhasil mencegat dan menghancurkan serangan udara dari musuh yang diluncurkan menuju Riyadh.

Militan Houthi kerap melakukan serangan pesawat tak berawak dan rudal lintas batas sejak 2015, menargetkan minyak dan infastruktur sipil Arab Saudi. Serangan dari Houthi bermula sejak Arab Saudi memulai intervensinya di Yaman lima tahun lalu untuk memulihkan pemerintahan yang telah digulingkan Houthi.

Meski begitu, Houthi membantah berada di balik serangan pada Sabtu. Kelompok yang menamakan diri mereka Alwiya Alwaad Alhad mengaku bertanggung jawab. (Anadolu Agency dan Deustche Welle)