sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vietnam jadi tuan rumah pertemuan kedua Trump dan Kim Jong-un?

Hanoi, Da Nang, dan Ho Chi Minh City masuk dalam deretan kota di Vietnam yang akan menjadi tuan rumah KTT kedua AS - Korea Utara.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 21 Jan 2019 10:18 WIB
Vietnam jadi tuan rumah pertemuan kedua Trump dan Kim Jong-un?

Pejabat Amerika Serikat dan Korea Utara tengah mempersiapkan pertemuan kedua Donald Trump dan Kim Jong-un yang akan berlangsung di Vietnam. Hal ini diungkapkan sumber yang dekat dengan persoalan tersebut.

Pada Jumat (18/1), Gedung Putih mengumumkan bahwa Trump akan bertemu dengan Kim Jong-un pada akhir Februari 2019. Pengumuman ini dibuat setelah Trump bertemu dengan Kim Yong-chol, salah satu pejabat tinggi Korea Utara.

Sebelumnya pada hari yang sama, Kim Yong-chol juga bertatap muka dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Trump dan Kim Jong-un mengadakan KTT pertama mereka di Singapura pada Juni 2018.

KTT kedua AS dan Korea Utara kemungkinan akan berlangsung di Hanoi. Tetapi, beberapa kota lainnya seperti Da Nang dan Ho Chi Minh City juga masuk dalam daftar tuan rumah.

Melalui Twitter pada Minggu (20/1), Trump menunjukkan ketidaksabarannya untuk kembali bersemuka denga Kim Jong-un.

Sponsored
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 20, 2019

Setelah pertemuan pada Jumat, pemerintah AS dan Korea Utara tidak menyatakan apa pun terkait hal yang telah disetujui maupun target yang akan dicapai dari KTT selanjutnya.

Hal tersebut memicu keraguan mengingat sejauh ini hanya sedikit kemajuan yang telah dibuat menuju tujuan akhir AS, yakni denuklirisasi Semenanjung Korea.

Lebih dari tujuh bulan setelah KTT pertama, Korea Utara belum berkomitmen untuk mengizinkan inspeksi senjata atau pun membongkar gudang senjata hulu ledak dan rudal balistik antarbenua milik mereka yang terus bertambah.

Pengumuman tentang KTT kedua dinilak menunjukkan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan sanksi terhadap Korea Utara. Dalam pidato tahun barunya, Kim Jong-un sempat mengancam akan meninggalkan pembicaraan dengan AS jika Trump tidak dapat berkompromi terkait sanksi. 

Prospek tatap muka selanjutnya dengan Kim Jong-un akan mengalihkan perhatian Trump dari penutupan pemerintahan government shutdown dan dari investigasi FBI terkait keterlibatan Rusia di Pilpres 2016. (The Straits Times)

Sumber : The Straits Times

Berita Lainnya
×
tekid