sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Xiaomi akan tingkatkan investasi di Indonesia

Saat ini staf utama Xiaomi Indonesia berjumlah sekitar 100 orang. Pabrik Xiaomi di Batam memperkerjakan lebih dari 2.000 orang.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 20 Nov 2019 14:47 WIB
Xiaomi akan tingkatkan investasi di Indonesia

Produsen teknolog informasi dan komunikasi asal China, Xiaomi, akan meningkatkan investasi di Indonesia pada tahun depan.

Xiaomi akan berinvestasi dengan membuka lebih banyak "Mi Store" dan bekerja sama dengan lebih dari 2.000 toko penjual telepon seluler di seluruh Indonesia. Demikian disampaikan oleh Wakil Direktur Internasional Xiaomi Christine Wong saat bertatap dengan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Senin (18/11).

Investasi lain, lanjut Wong, membuka gerai layanan purna jual dan perbaikan produk Xiaomi.

Pertemuan dengan Dubes Djauhari di kantor Xiaomi di Beijing dimanfaatkan oleh Wong untuk membahas rencana Xiaomi memperluas jaringan bisnis dan investasi di Indonesia.

Xiaomi pertama kali datang ke Indonesia pada 2014. Saat ini staf utama Xiaomi Indonesia berjumlah sekitar 100 orang. Pabrik Xiaomi di Batam memperkerjakan lebih dari 2.000 orang.

Produksi perdana pabrik Xiaomi di Indonesia adalah ponsel tipe Redmi A4 pada Februari 2017. Indonesia, disebut Wong, merupakan mitra luar negeri paling penting bagi Xiaomi. 

"Oleh karena itu Xiaomi juga bekerja sama dengan semakin banyak pihak di Indonesia," kata Wong.

Xiaomi pernah menyelenggarakan "Suppliers Summit" pada 2018 di Batam dan Xiaomi Developers Conference (MiDC) pada September 2019 di Jakarta yang berhasil menarik minat para perusahaan rintisan Indonesia dan developer individual untuk berbagi ide mengenai pengembangan teknologi.

Sponsored

"Makanya kami akan terus mengajak Xaomi untuk berkolaborasi dengan 'start up' di Indonesia serta merekrut generasi muda kreatif Indonesia," ujar Dubes Djauhari.

Pada 2020 Xiaomi akan meluncurkan serangkaian produk baru di Indonesia dengan harga terjangkau dan berkualitas sehingga Dubes Djauhari mendorong perusahaan itu meningkatkan investasinya.

"Melihat demografi dan proyeksi kemajuan ekonomi Indonesia, maka Xiaomi harus menanamkan modal lebih besar di Indonesia," ujarnya. 

Xiaomi berdiri pada 2010 dan saat ini memiliki lebih dari 20 ribu orang pekerja di seluruh dunia, sebanyak 1.600 staf utamanya berasal dari berbagai negara di luar China. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid