sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menteri PPPA ungkap pentingnya pendidikan karakter bagi anak

Mengantarkan anak-anak yang berkualitas untuk meraih cita-citanya merupakan investasi kepada calon pemimpin bangsa.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Senin, 20 Sep 2021 12:05 WIB
Menteri PPPA ungkap pentingnya pendidikan karakter bagi anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pentingnya pendidikan karakter bagi anak guna mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Selain itu, tumbuh kembang anak yang berkualitas juga perlu mendapatkan dukungan. Makanya, lembaga pendidikan, terutama tingkat KB (Kelompok Belajar), TK dan SD harus mampu memfasilitasi secara profesional sarana dan prasarana yang mendukung stimulasi, target pembelajaran, dan pendidikan karakter bagi anak.

“Bersama-sama dengan orang tua, tenaga pendidik harus dapat mencari jalan keluar berbagai luapan ekspresi anak-anak yang tentunya dengan mengedepankan kepada perspektif pemenuhan hak anak. Sudah menjadi tugas kita, orang dewasa di sekitar mereka untuk memahami bahasa anak-anak. Karena, mengantarkan anak-anak yang berkualitas untuk meraih cita-citanya merupakan investasi kepada calon pemimpin bangsa. Investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan, kesuksesan dan kemajuan negara,” ujarnya dalam webinar, Senin (20/9).

Bintang mengatakan, Kementerian PPPA siap bersinergi, berkolaborasi demi memastikan hak anak-anak Indonesia terpenuhi dan terlindungi sebaik-baiknya. Salah satunya, melalui inisasi Satuan Pendidikan Ramah Anak, yang juga mendukung indikator terbentuknya Kabupaten/Kota Layak Anak

Sejalan dengan Bintang, Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni menjelaskan pentingnya membangun Generasi Emas 2045 dengan memberikan keterampilan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Di antaranya, meningkatkan kualitas karakter guna beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis, litersi dasar di berbagai bidang, dan kompetensi dalam memecahkan berbagai masalah dengan berfikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.

“Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghadapi abad 21 adalah membangun karakter bangsa. Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dalam mengembangkan pendidikan, pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk pada siswa, seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, perilaku, moralitas dan kebhinekaan. Pembangunan kebudayaan dan karakter bangsa, serta meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing memiliki kedudukan sentral dalam kerangka pembangunan nasional untuk mewujudkan negara maju, mandiri, modern, unggul dan beraya saing,” tutur Sylviana.

Selanjutnya Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Tri Handoko Seto, menyampaikan stretegi peningkatan peserta didik memeperoleh layanan pendidikan berciri khas agama Hindu melalui beberapa upaya, di antaranya menguatkan sistem pendidikan yang berperspektif moderat, meningkatkan asesmen dan kemampuan berfikir siswa, meningkatnya kualitas tenaga pendidik satuan pendidikan, meningkatnya jumlah guru yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan, meningkatnya kualitas standar dan sistem penjaminan mutu pendidikan, serta dan didapatkan hasil menguatnya pendidikan karakter siswa.

"Teknologi akan terus berkembang, era digital bukan persoalan siap atau tidak siap dan bukan pula suatu opsi, namun suatu konsekuensi. Oleh sebab itu, orang tua di rumah yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak terutama di masa pandemi, diharapkan dapat lebih memahami perangkat teknologi. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pendidikan kepada anak ketika menggunaan perangkat gadget, berselancar di internet dan berinteraksi menggunakan sosial media," papar dia.
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid