Penelitian: Cacar monyet dapat menyebabkan kerusakan jantung
Miokarditis adalah peradangan otot jantung, biasanya disebabkan oleh infeksi virus.

Sebuah studi internasional baru menyebutkan bahwa monkeypox (cacar monyet) berpotensi menyebabkan kerusakan jantung pada beberapa pasien.
Diterbitkan di JACC: Case Reports, penelitian ini menemukan seorang pria berusia 31 tahun dengan infeksi monkeypox yang dikonfirmasi mengembangkan miokarditis akut satu minggu setelah pertama kali menunjukkan gejala.
Miokarditis adalah peradangan otot jantung, biasanya disebabkan oleh infeksi virus.
Penulis utama studi tersebut, Dr Ana Isabel Pinho, mengatakan kasus tersebut menyoroti keterlibatan jantung sebagai komplikasi potensial yang terkait dengan infeksi cacar monyet.
"Kami percaya bahwa melaporkan potensi hubungan sebab akibat ini dapat meningkatkan kesadaran komunitas ilmiah dan profesional kesehatan untuk miokarditis akut sebagai kemungkinan komplikasi yang terkait dengan cacar monyet," katanya.
Studi tersebut menemukan pasien yang datang ke klinik kesehatan lima hari setelah timbulnya gejala cacar monyet, termasuk malaise, mialgia, demam dan beberapa lesi bengkak di wajah, tangan dan alat kelamin.
Setelah sampel swab PCR dari lesi kulit, dipastikan pria tersebut positif terinfeksi monkeypox.
Pasien kembali ke unit gawat darurat tiga hari kemudian, melaporkan rasa sesak di dada yang menjalar ke lengan kirinya.
Pasien dirawat di unit perawatan intensif setelah pemeriksaan dengan kecurigaan klinis miokarditis akut.
Setelah elektrokardiogram dan pemeriksaan darah, hasilnya menemukan bahwa pasien memiliki berbagai kelainan yang dapat mengindikasikan cedera stres pada jantung.
Hasil studi resonansi magnetik jantung (CMR) yang dilakukan pada pasien konsisten dengan peradangan miokard dan diagnosis miokarditis akut.
Pemimpin redaksi Dr Julia Grapsa mengatakan melalui penelitian ini, mereka sekarang memiliki "pemahaman yang lebih dalam tentang cacar monyet dan miokarditis virus".
"(Kami tahu) seberapa akurat mendiagnosis dan mengelola penyakit ini," katanya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Candu TikTok, dari ngemis online sampai jualan
Selasa, 31 Jan 2023 15:59 WIB
Ikut tarkam hingga buka warkop: Nasib pemain muda setelah Liga 2 bubar
Senin, 30 Jan 2023 18:08 WIB