Film Widows mendapatkan rating Rotten Tomatoes sebesar 8,1 dari 10 atau 91% dan meraup Box Office dengan pendapatan US$4,5 juta.
Setelah Ocean Eight, Widows adalah drama perampokan kedua yang tokoh utamanya seorang perempuan di tahun ini. Widows bisa saya katakan drama perampokan yang lebih baik daripada Ocean Eight.
Film ini tidak seperti film-film perampokan lain yang bekerja dengan cara tipu muslihat tak masuk akal dan teknologi yang terlampau canggih.
Widows dimulai dengan adegan perampokan gagal yang dilakukan Harry Rowling (Liam Neeson) bersama tiga orang anggotanya. Perampokan tersebut berujung malapetaka bagi Rowling dan kawan-kawannya.
Mobil van yang mereka tumpangi meledak dan terbakar bersama setengah uang rampokan saat dikepung polisi.
Keempat orang perampok tersebut meninggalkan janda-janda yang berduka. Ada Viola Davis, Elizabeth Debickie, Michelle Rodriguez, dan Carrie Coon yang berperan sebagai empat orang janda dalam film ini.
Veronica Rawlings yang belum usai berkabung, diteror Jamal Manning (Bryan Tyree Henry), politisi yang maju di pemilihan umum dewan kota South Side, Chicago.
Uang US$2 juta yang dicuri Harry bersama rekan-rekannya adalah uang milik Jamal yang akan digunakannya berkampanye. Jamal meminta Veronica, yang tak tahu apapun, mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.
Veronica yang selama itu memilih tak peduli dengan urusan suaminya lalu meminta bantuan sopir kepercayaannya, Bash (Garret Dillahunt), mendalami profesi Harry.
Veronica lalu menemukan buku catatan milik Harry yang berisi rencana-rencana perampokannya selama ini. Di buku catatan tersebut, Harry meninggalkan satu rencana rinci perampokan uang sejumlah US$5 juta yang belum dilakukannya.
Debut para janda
Veronica lalu mengumpulkan janda-janda rekan almarhum suaminya, yang masing-masing berada dalam kesulitan finansial, dan membuat rencana bersama mereka. Hanya Amanda (Carrie Coon) yang tak ikut serta dalam aksi perampokan yang direncanakan Veronica tersebut.
Janda-janda ini tak memiliki pengalaman menjadi pencuri sebelumnya. Veronica (Viola Davis) adalah ketua serikat guru, Linda (Michelle Rodriguez) adalah seorang pedagang kecil, sementara Alice (Elizabeth Debickie) adalah ibu rumah tangga. Sebagai ganti Amanda, Linda membawa pengasuh anaknya, Belle (Cynthia Erivo) ikut serta dalam perampokan ini.
Selain menampilkan kisah janda-janda tersebut, Widows juga menampilkan konflik antara politisi Jack Mulligan (Colin Farrell) dan Jamal Manning. Jack terjun ke dunia politik hanya memenuhi ambisi sang ayah, Tom (Robert Duvall).
Film berdurasi 2 jam 9 menit ini membawa banyak isu yang kerap dijumpai dalam realita. Karakter Alice misalnya yang kerap menerima kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya, atau Belle dikisahkan sebagai seorang ibu yang mengerjakan banyak pekerjaan untuk menghidupi anaknya. Bagi saya, tokoh-tokoh tersebut terasa dekat dan tak jauh dari kenyataan.
Penulis skrip film ini, Steve McQueen dan Gillian Flynn memberikan porsi yang cukup untuk membangun karakter masing-masing janda dan politisi dalam film ini. Durasi selama 2 jam 19 menit rasanya cukup pas untuk menggambarkan kedalaman masing-masing karakter dalam film ini.
Sutradaranya, Steve McQueen membangun film ini diawali dengan jalan cerita lambat, yang lama-kelamaan menjadi cepat. McQueen memang gemar membuat cerita beralur lambat, yang terlihat dari karya-karyanya sebelum ini, 12 Years A Slave (2013), dan Shame (2011).
Widows tidak seperti film drama perampokan lain yang menggurui penontonnya dengan menunjukkan trik-trik pintar. Janda-janda di Widows tak membutuhkan pengakuan tersebut. Mereka melakukan perampokan agar memiliki masa depan.
Akting ciamik
Aktor-aktor dengan nama mentereng yang dihadirkan Widows seperti Olivia Davis, Colin Farrel, Robert Duvall, berakting dengan baik di film ini. Davis memerankan karakter Veronica sebagai seorang janda yang berduka dan pemimpin perampok dengan mimik muka dingin dengan baik.
Sementara, pemeran pendukungnya Elizabeth Debicki yang berperan sebagai Alice dan Daniel Kaluuya yang berperan sebagai Jatemme, saudara Jamal, mencuri perhatian saya. Debicki menampilkan akting yang apik sebagai perempuan yang akhirnya mendapatkan kekuatannya.
Sementara Kaluuya, benar-benar menjadi sesosok musuh yang saya harapkan cepat-cepat mati. Drama kriminal yang bagus juga membutuhkan musuh yang berakting baik juga. Kaluuya begitu kejam di film ini, sangat berbeda dengan peran yang ditampilkannya setahun lalu di Get Out (2017).
Walaupun terdapat plot hole dan beralur lambat, pada akhirnya Widows adalah film yang menegangkan, menyenangkan, dan membayar kesabaran penontonnya.