sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bagaimana ekonomi Indonesia di Tahun Babi Tanah?

Ahli Fengsui Xiang Yi menilai babi tanah menggambarkan kondisi kurang harmonis.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 21 Jan 2019 21:30 WIB
Bagaimana ekonomi Indonesia di Tahun Babi Tanah?

Berdasarkan perhitungan kalender China, 2019 merupakan tahun babi tanah. Ahli Fengsui Xiang Yi menilai babi tanah menggambarkan kondisi kurang harmonis.

Menurut Xiang Yi, hal-hal yang tidak menguntungkan bisa terjadi tiba-tiba di tahun babi. Hal ini menjadi cerminan perekonomian Indonesia yang pesimistis dan penuh keraguan. Bahkan, Xiang Yi menyebut, tidak hanya Indonesia saja yang pertumbuhan ekonominya kurang optimistis, namun juga hampir seluruh negara di dunia.

"Berhubungan dengan itu, kita bisa bayangkan bahwa perekonomian ke depan di 2019 secara dunia itu kurang optimistis. Kemudian barangkali ada kemunduran ekonomi hampir di seluruh negara di dunia," jelasnya.

Xiang Yi menyatakan elemen yang akan mengalami nasib baik di semester pertama tahun ini adalah kayu dan api. Lalu, elemen yang kurang bagus adalah air. Dengan demikian, perlu ada pengawasan ekstra dan hati-hati untuk sektor usaha pariwisata, transportasi, perkapalan (shipping), dan sektor lain yang berkaitan dengan elemen air.

Sementara, sektor bisnis yang berkaitan dengan elemen kayu akan bertahan di tahun babi air ini. Bisnis tersebut antara lain tekstil, fashion, kesehatan, percetakan, buku, kertas, perhutanan, perkebunan, furniture.

Survei Bank Indonesia yang diterbitkan pada Kamis (10/1) menyebutkan pertumbuhan investasi di awal tahun ini, investasi di Indonesia diharapkan bisa membaik. “Investasi pada triwulan I-2019 juga diprediksi tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan SBT sebesar 11,26%,” tertulis pada rilis BI.

 

Infografik ekonomi Indonesia di tahun Babi Tanah/S. Utarid

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid