Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan, penggunaan fitur paylater atau layanan bayar nanti terus meningkat, seiring dengan kebiasaan belanja masyarakat yang berubah karena pagebluk. Dia bilang, jika sebelumnya masyarakat lebih suka belanja di mal atau pasar tradisional, sekarang banyak orang lebih memilih berbelanja lewat platform dagang-el.
Tak hanya itu, kebiasaan pembayaran pun berubah. Banyaknya konsumen yang lebih memilih membayar menggunakan dompet digital, praktis membuat popularitas fitur paylater ikut menanjak.
"Kehadiran paylater sekarang sudah menjadi salah satu alternatif pembayaran. Ini memang meningkat dari waktu ke waktu," kata dia, kepada Alinea.id, Senin (20/9).
Dia bilang, kondisi itu dapat dilihat dari riset yang dilakukan oleh Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC) Maret lalu. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 3.650 responden, 55% di antaranya merupakan pengguna baru.
Ihwal alasan masyarakat menggunakan paylater, selain untuk membeli kebutuhan mendesak atau berbelanja dengan cicilan pendek, sebanyak 41% konsumen memilih fitur paylater untuk mengontrol cash flow (pengeluaran bulanan).
"Dulu, untuk cicilan opsinya hanya kartu kredit, sekarang tidak lagi dan saya harap bisa menunjang transaksi e-commerce,” imbuhnya.
Alinea.id mengulas semakin populernya fitur paylater yang membuat perbankan tergiur jadi pemain dalam artikel ini.
