close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
icon caption
Infografis
Selasa, 08 September 2020 05:40

Kinerja emiten tambang emas di tengah lonjakan harga emas

Tidak semua emiten meneguk untung di tengah demam emas.
swipe

Tren kenaikan harga emas di tengah ancaman resesi terus berlanjut. Meski sempat turun, harga emas masih berada di level tertingginya. Kondisi ini membuat saham-saham emiten pertambangan emas diincar para investor.

Salah satunya adalah Warren Buffet, orang terkaya keempat di dunia menurut Majalah Forbes dengan nilai kekayaan mencapai US$82,4 per Minggu (6/9). Sepanjang kuartal II 2020, Buffet membeli 21 juta lembar saham Barrick Gold Corporation, perusahaan tambang emas kedua terbesar di dunia yang bermarkas di Kanada.

Nilai pembelian tersebut mencapai US$564 juta atau sebesar Rp7,90 triliun dengan hitungan US$1 sebesar Rp14.000. Pembelian ini cukup mengejutkan mengingat selama ini investor kawakan kelahiran Omaha, Nebraska, Amerika Serikat ini belum pernah sekalipun berinvestasi di pertambangan emas.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta melihat perilaku investor yang berlomba-lomba memburu emas disebabkan oleh adanya keinginan untuk memproteksi kinerja portofolio investasi mereka.

“Saya pikir ini memberi katalis positif bagi emiten bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia tambang-tambang emas mengalami apresiasi karena selama pandemi Covid-19 harga emas naik terus. Ketika negara-negara menerapkan lockdown, harga emas masih terapresiasi. Otomatis emas menjadi instrumen investasi yang paling favorit tahun ini,” terangnya melalui sambungan telepon, Sabtu (5/9).

Bagaimana dengan emiten tambang emas di Tanah Air? Alinea.id mengulas dampak kenaikan harga emas terhadap kinerja emiten tambang emas disini.

img
Syah Deva Ammurabi
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan