sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Virus-virus yang punah

Sejumlah virus paling mematikan sepanjang sejarah peradaban manusia kini tidak lagi hidup di alam bebas.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Selasa, 29 Jun 2021 13:46 WIB
Virus-virus yang punah

Dalam sebuah konvensi di Jenewa pada 1980, World Health Organization (WHO) mengumumkan virus variola penyebab penyakit cacar telah punah. Pengumuman itu keluar setelah selama dua tahun terakhir tak pernah ditemukan kasus penyakit cacar di seluruh dunia. 

Itu kali pertama virus penyebab penyakit menular dinyatakan tak lagi beredar di alam bebas. Pengumuman WHO sekaligus menandai suksesnya program vaksinasi global melawan cacar yang dicanangkan sejak akhir dekade 1950-an.

Selain cacar, rinderpest jadi satu-satunya virus "kuno" yang juga punah di alam bebas. Berarti wabah ternak (cattle plague) dalam bahasa Jerman, rinderpest itu umumnya hanya menyerang kerbau, sapi, domba, dan hewan-hewan ternak bertanduk lainnya. 

Ternak yang terpapar virus biasanya mengalami demam, depresi, luka-luka pada bagian mulut, kehilangan nafsu makan, dan peradangan pada selaput lendir. Jika pecah, epidemi rinderpest bisa menyebabkan kematian 90-100% hewan ternak. 

Sponsored

Rinderpest punah karena program vaksinasi Global Rinderpest Eradication Programme (GREP) yang dijalankan Food and Agricultural sejak 1994. Setelah sekitar 16 tahun berjalan, virus yang telah menyebabkan bencana kelaparan di berbagai belahan dunia itu dinyatakan telah enyah. 

Virus terakhir yang dinyatakan telah hilang dari peredaran ialah SARS-1. Meskipun telah diumumkan tak lagi menjangkiti manusia oleh WHO, SARS tidak punah lantaran masih hidup di dalam tubuh kelelawar-kelelawar di alam liar. 

Infografik Alinea.id/Oky Diaz

Berita Lainnya
×
tekid