sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Respons editor Asia Sentinel saat diancam digugat Demokrat

Di artikel yang sudah diperbarui ada tambahan pernyataan dari Kadiv Humas dan Hukum DPP  Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Hermansah
Hermansah Senin, 17 Sep 2018 11:32 WIB
Respons editor Asia Sentinel saat diancam digugat Demokrat

Portal Asia Sentinel kembali menayangkan laporannya tentang dugaan keterlibatan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebelumnya, tulisan itu sempat dihapus dan tidak bisa diakses.

Editor Asia Sentinel John Berthelsen, mengatakan, artikel itu dihapus sementara karena ada yang perlu diperbarui. "Sudah kembali online sekarang," jelas dia kepada Alinea.id, Senin (17/9).

Alinea juga telah bisa membuka kembali laporan yang dituliskan John Berthelsen tersebut. Artikel yang berjudul "Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy" menjelaskan dugaan skema pencucian uang tersebut. Melalui hasil investigasi dokumen gugatan Weston Capital International setebal 488 halaman.

Tetapi bedanya, di artikel tersebut sudah diperbarui dengan tambahan pernyataan dari Kadiv Humas dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Di artikel tersebut Ferdinand menyebutkan telah mendiskusikan rencana mengambil tindakan hukum terhadap Asia Sentinel. 

Sponsored

Artikel tersebut juga menyebutkan Partai Demokrat menuduh Editor Asia Sentinel John Berthelsen menciptakan berita palsu yang dimaksudkan untuk mencemarkan nama mantan presiden di tengah tahun politik. "Kami sudah mendapatkan informasi mengenai ancaman gugatan Partai Demokrat. Namun, belum mendapatkan keterangan secara resmi," lanjut John.

Selain itu, John meralat informasi yang berkembang mengenai Asia Sentinel. Dikatakannya, Asia Sentinel bukan berbasis di Hong Kong, melainkan di California, Amerika Serikat.

Berita Lainnya
×
tekid