sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Media indepth Kuatbaca dikira jualan obat kuat oleh warganet

Pemimpin Redaksi Kuatbaca.com menyatakan, pihaknya tidak menjual obat kuat, tetapi menawarkan laporan mendalam.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Rabu, 09 Feb 2022 22:24 WIB
Media indepth Kuatbaca dikira jualan obat kuat oleh warganet

Media daring yang fokus dengan artikel-artikel mendalam (indepth), Kuatbaca.com, turut terdongkrak pamornya bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN), hari ini (9/2), sehingga viral.

Menariknya, Kuatbaca.com justru disangka warganet sebagai media yang menjual obat kuat. Ini seperti yang ditwitkan akun Twitter @dea_wulan13 

"Selamat Hari Pers Nasional 2022, tapi ini, kok, ada media KuatBaca.com malah jual obat kuat?" kicaunya.

Keheranan serupa dicuitkan akun @andri_wondo. Dia menuliskan, “KuatBaca.com? Ini orang media online apa toko kuat syahwat."

Warganet lainnya turut mempertanyakan nama media pendatang baru ini dengan disertai tagar #HPN2022. Bahkan, ada yang menganggap nama Kuatbaca adalah nama yang aneh untuk suatu media.

"Selamat Hari Pers Nasional untuk buruh tulis semua kecuali buat lo, KuatBaca.com. Aneh nama, lo. Asli," twit akun @nurulinsar_1.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kuatbaca.com, Jajang Yanuar Habib, mengklarifikasi, medianya tidak menjual obat kuat, tetapi memberikan laporan mendalam (indepth reporting). Ini sesuai namanya, Kuatbaca.

"Kuatbaca menempatkan diri dalam dimensi substansi. Kuatbaca tidak menampilkan rubrikasi baku, seperti politik, ekonomi, sosial, metropolitan, gaya hidup, olahraga, dan sebagainya. Kuatbaca tumbuh bersama tautan kebaruan yang dipercakapkan masyarakat," tuturnya.

Sponsored

Dirinya menambahkan, isu diarsipkan ke dalam wordcloud dan indeks agar setiap isu dapat diketahui konteksnya. Langkah ini ditempuh karena Kuatbaca.com menganggap isu strategis tidak bisa dikotakkan ke dalam batasan politik, ekonomi, sosial, atau lingkungan.

"Contohnya, kebakaran hutan bisa masuk ranah ekonomi jika dilihat dari nilai kerugiannya. Tetapi, juga bisa dilihat secara sosial jika membahas respons masyarakat sekitar lokasi dan tentunya juga dari aspek politik pemerintah daerah, serta hukum, dan kriminalitas," tutur alumnus Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) ini.

Dengan demikian, Kuatbaca.com mencetuskan beat terbaru jurnalistik bernama perspektif komprehensif, satu keniscayaan kebutuhan di negeri puluhan ribu media, Indonesia. Sesuai catatan Dewan Pers, ada setidaknya 43.300 media di Tanah Air pada 2018 dan 99,6% di antaranya tidak dikelola secara profesional.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia didominasi pengunjung media massa daring. Ini berdasarkan hasil kajian 50 situs web teratas yang sering dikunjungi secara komparatif oleh Kuatbaca.com. Kajian tersebut membandingkan antara Indonesia dengan belasan negara di benua Amerika, Asia, Eropa, dan Australia. 

Selain Indonesia, masyarakat Vietnam, China, Rusia, dan Belanda juga relatif mendominasi pengunjung media. Namun, Indonesia tertinggi dengan skor 75%, sedangkan rerata media massa daring di empat negara itu hanya 40% dari total pengunjungnya. 

Diawaki 25 anak muda dengan kualifikasi jurnalis, creative multimedia, dan digital system, Jajang mengatakan, Kuatbaca.com akan menemani publik dalam mencari informasi kontekstual di tengah tsunami informasi mesin pencari Google.

Dicontohkannya dengan informasi tentang Covid-19. Kuatbaca.com disebutnya tidak hanya tampil aktual, tetapi lengkap hingga "remah-remah" jejak digitalnya.

Selain produk jurnalistik, disebutnya, Kuatbaca.com pun mengembangkan produk analitik pemberitaan berupa pemantauan media.

"Saat ini, kami berfokus memonitor isu partai politik. Diharapkan layanan ini bermanfaat bagi segenap pengambilan kebijakan publik. Politik tidak dapat dipungkiri sebagai lokomotif peradaban," bebernya.

Sementara itu, Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta merespons positif kehadiran Kuatbaca.com. Sekretaris AJI Jakarta, Marina Nasution, berharap, Kuatbaca.com konsisten terhadap kepentingan publik serta memberikan informasi yang sehat dan dapat dipertanggungjawabkan. 

"Selamat untuk Kuatbaca.com yang turut meramaikan ekosistem media daring di Indonesia. Semoga kerja-kerja jurnalisme yang dilakukan senantiasa konsisten mengacu pada kepentingan publik, taat dan disiplin kode etik sehingga informasi yang disajikan oleh Kuatbaca.com kepada publik ialah informasi sehat yang dapat dipertanggungjawabkan," bebernya.

Berita Lainnya
×
tekid