sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

600 WNA divaksin, Anies: Ini kerja luar biasa, pekerjaan rumit

Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan UNHCR menggelar vaksinasi Covid-19 untuk WNA pengungsi dan pencari suaka.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Kamis, 07 Okt 2021 12:26 WIB
600 WNA divaksin, Anies: Ini kerja luar biasa, pekerjaan rumit

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta, dan Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) menggelar vaksinasi Covid-19 untuk para warga negara asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka. Sasarannya vaksinasi adalah mereka yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Vaksinasi tahap satu diberikan sebanyak 600 akseptor atau 1.200 vaksin (tahap 1 dan 2) dengan vaksin Sinopharm. Di Jakarta, vaksinasi dilaksankan di Gedung Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (7/10). Vaksinasi untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunitas untuk seluruh lapisan masyarakat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengunjungi sentra vaksinasi itu menegaskan, pandemi ini merupakan permasalahan kemanuisaan lintas bangsa dan teritori. "Virusnya menular pada siapa saja, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing, termasuk para pencari suaka," kata Anies.

"Ini masalah umat manusia di mana semua harus mendapatkan perlakukan sama dan setara, meskipun kita menyadari persis bahwa prioritas pertama adalah warga kita. Tetapi jika ada sebagian pencari suaka yang tidak tervaksin, dampaknya juga ke kita," terang Anies, dikutip dari siaran pers PPID.

Anies menjelaskan alur kolaborasi antara Pemprov DKI, KADIN Indonesia, dan UNHCR terkait penyelenggaraan vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Pada Juli lalu, Anies telah bersurat ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi untuk WNA pengungsi dan pencari suaka. Surat tersebut berbalas, diikuti dukungan penuh dari KADIN Indonesia serta UNHCR.

"Karenanya bulan Juli kita sudah usulkan untuk WNA pengungsi dan pencari suaka, menghadapi itu kita ketemu jalan keluar, dan KADIN Indonesia pun merespons untuk turun tangan menyiapkan vaksin gotong royong. Sedangkan kami di Pemprov DKI siapkan regulasi dan vaksinnya, lalu ada pihak swasta, SpeedLab, yang menyediakan tenaga kesehatan dan UNHCR yang memobilisasi data WNA pengungsi dan pencari suaka," jelas Anies.

Anies menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua yang terlibat. "Ini kerja luar biasa, ini pekerjaan rumit. Saya ingin garis bawahi ini adalah tugas kemanusian, sehingga kita tak akan terlindungi bila tidak setiap dari kita terlindungi. Kami, warga Jakarta patut bersyukur karena kita bisa mengayomi serta membantu memberikan rasa aman saudara kita beda bangsa terkait vaksinasi ini," tandasnya.

Ketua KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi, menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi atas Anies Baswedan. Suatu saat, Anies mengungkapkan bahwa setiap orang yang berdomisili di wilayah Jakarta memiliki hak yang sama dalam mendapatkan vaksin Covid-19, tidak terkecuali para WNA pengungsi dan pencari suaka.

Sponsored

Oleh karena itu, kata Dewi, mereka juga berhak mendapatkan vaksin untuk mengejar target vaksinasi 100% di Jakarta. UNHCR mencatat, ada sekitar 4.942 pengungsi dan pencari suaka yang berusia 12 tahun ke atas yang tinggal di Jabodetabek.

Akan tetapi, mereka kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19 karena keterbatasan akses dan informasi, serta tidak adanya Nomor Induk Kependudukan (NIK), prasyarat utama mendapatkan vaksinasi.

"Melalui program kolaborasi ini, sebanyak kurang lebih 600 WNA pengungsi dan pencari suaka diberikan fasilitas untuk melakukan vaksinasi tahap pertama dengan Vaksin Gotong Royong. Akan dilakukan program vaksinasi lanjutan guna memastikan seluruh pengungsi dan pencari suaka yang berdomisili di Jabodetabek  mendapatkan fasilitas vaksinasi," terang Diana Dewi.

Berita Lainnya
×
tekid