sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anies targetkan nakes di DKI sudah divaksin dosis ketiga akhir Agustus

Para nakes bakal disuntik dosis ketiga dengan jenis vaksin Covid-19 Moderna.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 06 Agst 2021 17:00 WIB
Anies targetkan nakes di DKI sudah divaksin dosis ketiga akhir Agustus

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga bagi tenaga kesehatan (nakes) di setiap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). 

Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga pada nakes dimulai dari rumah sakit vertikal pada Sabtu (24/7). Kemudian, pada Senin (2/8) pelaksanaan vaksinasi doses ketiga pada nakes dari RSUD. 

Para nakes bakal disuntik dosis ketiga dengan jenis vaksin Covid-19 Moderna. "Semua tengah berlangsung seperti juga di Tarakan. Jadi, di Tarakan ini ada lebih dari 500 tenaga kesehatan, per hari ini sudah 80 nakes yang divaksin," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meninjau langsung vaksinasi bagi nakes di RSUD Tarakan, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/8).  

Dalam tinjauan tersebut, Anies didampingi Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, dan Dirut RSUD Tarakan Dian Ekowati. Ia pun menargetkan, semua nakes di seluruh RSUD di DKI Jakarta telah mendapatkan vaksin dosis ketiga akhir bulan Agustus 2021. 

Hingga saat ini, sudah sebanyak 8,28 juta warga Jakarta yang divaksin Covid-19. Lalu, 3,23 juta warga Jakarta sudah divaksin Covid-19 dosis kedua. "Khusus tenaga kesehatan, sekarang sedang bertahap dilakukan vaksinasi, sambil disinkronkan secara sistemnya, dan nanti datanya lebih akurat. Jadi, total tenaga kesehatan di Jakarta ini ada 124.000 orang, mudah-mudahan akhir bulan bisa selesai," ucapnya.

Terkait vaksin dosis ketiga ini, Pemprov DKI meminta, setiap RSUD mengaturnya dengan baik agar tidak menganggu jadwal kerja nakes saat bertugas. Sebab, gejala ringan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Moderna bakal dirasakan nakes. 

Misalnya, nakes akan merasakan demam. Bahkan, ada nakes yang merasakan lengannya pegal tidak berfungsi dengan normal dan biasanya diberikan waktu istirahat (break) selama dua hari.

"Mudah-mudahan dengan cara seperti ini tenaga medis kita memiliki perlindungan tambahan, karena menjalankan tugas seperti tempat-tempat yang memiliki risiko penularan yang lebih tinggi, daripada profesi-profesi yang lain," tutur Anies.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid