Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan kapal-kapal dengan alat deteksi sonar untuk menemukan korban dan serpihan pesawat Lion Air JT-610 di bawah laut.
Hal ini dilakukan karena upaya pencarian ternyata tidak cukup hanya dengan penyisiran permukaan. Maka dari itu, tim Basarnas perlu menggunakan sonar guna menemukan badan kapal dan black box.
"Ada lokasi yang disisir dengan sonar. Kami harapkan bisa menemukan body yang lebih besar," kata Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar, Selasa (30/10).
Sudah ada 25 unit kapal yang digunakan untuk penyisiran serpihan dan badan kapal. Beberapa di antaranya adalah kapal Barunajaya dan Basudewa.
Kendati demikian, Basarnas juga masih terus melakukan pencarian korban. Sebab, jika mengacu pada standar SOP, pencarian korban selayaknya dilakukan selama tujuh hari. Jadi, Basarnas tidak mau dikesankan hanya fokus mencari serpihan dan badan kapal. "Fokus untuk menemukan semuanya," pungkas Didi.
Sementara isak tangis calon istri salah satu korban pesawat JT 610 pecah, setelah menyambangi Posko Terpadu Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (30/10).
Gadis yang mengenakan jilbab belang putih berpadu jingga itu bernama lengkap Intan Indahsyari. Dia datang ke Bandara Soekarno-Hatta didampingi tante korban dan suami dari sepupu korban yang bernama Rionanda Pratama.
Diketahui Intan dan Rionanda akan segera menikah dalam dua minggu ke depan. Tepatnya pada 11 November 2018. "Baru saja lamaran minggu kemarin," ujar Intan sambil menyapu air matanya dengan jilbab belang putih berpadu jingga.
Sebelum Rionanda berangkat ke Jakarta, Intan mengaku merasa berat melepasnya pergi.
"Dia sempat memeluk saya sebanyak lima kali sambil bilang jaga diri baik-baik. Meminta saya untuk senantiasa kuat," ucapnya dengan tangisan tersedu-sedu.
Baik Intan maupun Rionanda merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung. Keberangkatan Rionanda ke Jakarta untuk mengisi seminar kesehatan di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.
"Calon suami Intan ini seorang dokter yang kerja di Rumah Sakit Bakti Timah, Pangkalpinang, dipanggil ke Jakarta untuk mengisi seminar. Setelah menikah rencananya, dia akan mengambil spesialis," kata tante korban yang enggan disebut namanya.
Baik calon Istri maupun keluarga korban sama-sama mengaku menerima informasi terkait korban melalui teman dekat keluarga yang bekerja di salah satu stasiun TV nasional
"Dari temen kantor di TV One kalau pesawat Lion Air yang ditumpangi kakanda Rio itu 'lost contact'," sambung Intan.
Seusai mencocokan manifes Rionanda di Posko Bantuan Bandara Soekarno-Hatta, Intan dan anggota keluarga korban lainnya langsung bergegas ke RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan dokumen dan data terkait korban yang dibutuhkan.
"Ini mau ke rumah sakit, orang tua sudah di sana, dokumen dan data pribadi sudah dibawa keluarga kandung Rio," imbuhnya
Intan dan keluarga korban berangkat dari Pangkalpinang ke Bandara Soekarno-Hatta dari pukul 11.25 WIB.
Semua kerabat dekat korban berharap Rionanda bisa diselamatkan. "Kami senantiasa berdoa terus beliau selamat. Keluarga di Bangka juga sudah minta doa untuk diberikan keselamatan, kalau tidak pun semoga cepat ditemukan," ujar Sudarmawan, suami dari sepupu korban.