sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BMKG: 63% wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau

El Nino membuat kemarau tahun ini lebih kering dari normalnya dan juga lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.

Hermansah
Hermansah Rabu, 02 Agst 2023 11:42 WIB
BMKG: 63% wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau

Hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga pertengahan Juli 2023 menunjukkan, sebanyak 63% dari zona musim di Indonesia telah memasuki musim kemarau. BMKG memprediksi, El Nino membuat kemarau tahun ini lebih kering dari normalnya dan juga lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A. Fachri Rajab, menerangkan, sejumlah daerah yang akan terdampak cukup kuat oleh El Nino adalah sebagian besar wilayah Sumatera, seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Lampung.

Seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, kata dia, diprediksi bercurah hujan terendah dan berpotensi kering ekstrem.

Perkiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan sebagai besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah. Bahkan sebagian lain tanpa hujan sama sekali hingga Oktober 2023. "Jadi harus tetap waspada akan potensi terjadinya kekeringan," kata Fachri dikutip dari laman BMKG, Rabu (2/8).

Indonesia harus siap menghadapi dampak El Nino yang membuat musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Di Indonesia, kata Fachri, El Nino berdampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan dan tutupan awan berkurang serta suhu meningkat.

Pemantauan 10 hari terakhir Juli 2023, jelas dia, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan nilai +1.14. Ini mengindikasikan El Nino terus menguat intensitasnya sejak awal Juli. BMKG memprediksi puncak El Nino terjadi Agustus-September 2023.

Sektor yang paling terdampak El Nino adalah sektor pertanian, utamanya tanaman pangan semusim. Tanaman ini amat mengandalkan ketersediaan air. Rendahnya curah hujan akan membuat lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan mengalami gagal panen.

BMKG, kata dia, mendorong pemerintah daerah, khususnya daerah yang diprediksi terdampak serius, untuk melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan secepat mungkin. Yakni melakukan gerakan panen hujan, memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid