sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hasil rapat Bapanas dengan Jokowi, Bulog ditugaskan impor segera 500 ribu ton dari 2 juta ton beras

Dalam suratnya kepada Bulog, Kepala Bapanas mengingatkan Bulog agar tetap menjaga kepentingan beras dalam negeri.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Sabtu, 25 Mar 2023 14:45 WIB
Hasil rapat Bapanas dengan Jokowi, Bulog ditugaskan impor segera 500 ribu ton dari 2 juta ton beras

Sempat jadi wacana, akhirnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog untuk secepatnya mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Impor 500 ribu ton beras itu merupakan bagian dari penugasan pengadaan dari luar negeri atau impor sebanyak 2 juta ton beras kepada Bulog sampai akhir Desember 2023.

Penugasan tertuang dalam surat Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adhi kepada Direktur Utama Perum Bulog tertanggal 24 Maret 2023. Dalam suratnya itu Bapanas menyatakan, penugasan impor beras kepada Bulog merupakan hasil rapat Bapanas dengan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2023 dengan tema Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idulfitri 1444 H.  

Tambahan pasokan beras tersebut, tulis Arief dalam suratnya, dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP), bantuan beras kepada sekitar  21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan kebutuhan lainnya seperti tertuang dalam Peraturan Presiden No. 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

Sebagai catatan, pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) pangan untuk 21,35 juta masyarakat kurang mampu mulai Maret hingga Mei nanti. Bansos tersebut berupa beras 10 kg, telur ayam, dan daging ayam.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp7,8 triliun untuk beras, termasuk biaya pembagian. Sementara anggaran untuk pengadaan telur dan ayam sekitar Rp450 miliar. Alhasil total bansos Lebaran tahun ini sekitar Rp8,25 triliun.

Adapun beras yang digunakan untuk bansos ini adalah beras stok Bulog. Totalnya 630 ribu ton selama tiga bulan. Sementara, pada pekan lalu CBP yang ada di gudang Bulog hanya sekitar 280.000 ton.

Dalam suratnya kepada Bulog, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengingatkan Bulog agar tetap menjaga kepentingan produsen beras dalam negeri. Dalam pengadaan dari luar negeri itu juga diminta tetap memperhatikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Sejalan dengan hal tersebut, kami menugaskan Perum Bulog untuk tetap mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri terutama selama masa panen raya Maret-Mei 2023,” tulis Arief dalam suratnya, Jumat (24/3).

Sponsored

Penyerapan gabah atau beras oleh Bulog sampai saat ini masih terbatas. Per 24 Maret lalu, jumlah penyerapan baru 48.513 ton beras. Penyerapan seret karena harga gabah dan beras berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp5.000/kg gabah kering panen di petani dan Rp9.950/kg beras di gudang Bulog.

Sebelumnya, pada 16 Maret 2023, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyinggung rencana untuk melakukan impor beras dari India untuk mencukupi kebutuhan CBP.

Zulkifli Hasan mengakui bahwa usulan itu muncul setelah kunjungan kerjanya di India beberapa waktu lalu.

Impor itu menurutnya dimaksudkan sebagai langkah mitigasi bila stok beras yang ada saat ini tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Maksud saya beli dulu. Nanti masuknya setelah panen raya tidak apa-apa. Jadi Bulog punya stok tetapi di India," katanya.

"Jadi harus siap-siap. Siap-siap itu artinya kita harus punya cadangan di luar negeri kalau sewaktu-waktu diperlukan, nanti ada. Jangan sampai kita mau beli tidak ada barangnya," jelasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid