sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban peluru nyasar DPR Wenny Warouw pinta uji balistik

Wenny Warouw korban peluru nyasar meminta uji balistik dari Mabes Polri untuk Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 17 Okt 2018 17:58 WIB
Korban peluru nyasar DPR Wenny Warouw pinta uji balistik

Wenny Warouw anggota Fraksi Gerindra korban peluru nyasar pada Senin (15/10) kemarin, meminta uji balistik dari Mabes Polri untuk Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin). 

Permintaan Wenny Warouw tersebut lantaran peristiwa peluru nyasar ke Gedung DPR terulang kembali pada Rabu siang (17/10) sekira pukul 12.30 WIB.

"Saya rasa harus ada uji balistik untuk ini, terkait kemungkinan adanya kesengajaan," kata Wenny Warouw di Kompleks DPR RI, Rabu (17/10).

Geramnya politisi Partai Gerindra tersebut tersulut karena dua rekan dari kubunya bernasib sama. Dua rekan Wenny itu adalah Vivi Sumantri Jayabaya dari Fraksi Demokrat dan Totok Daryanto dari Fraksi PAN menjadi korban peluru nyasar juga di hari ini. Dia pun menduga adanya kemungkinan faktor kesengajaan dari motif peluru nyasar tersebut.

"Ini harus di cek semua, disisir. Mereka kemarin enggak disisir semua. Dicek ada motif kesengajaan atau tidak. Di gedung DPR ini harus dikaji total, tapi sayangnya kemarin hanya olah bekas peluru saja," ujar Wenny Warouw.

Di hadapan wartawan Wenny Warouw juga mengaku tak yakin dengan penyelidikan pada uji balistic hasil identifikasi pihak kepolisian. Sebab, dia menduga bahwa proyektil yang bersarang di ruang kerjanya bersumber dari jenis pistol Glock 17 yang hanya memiliki daya elevasi mencapai 50 meter.

" Ini jenis senjatanya itu pistol Glock 17 yang memiliki sudut maksimal elevasi itu 50 meter. Kenapa bisa sampai ruang kerja saya," kata Wenny Warouw.

Wenny juga mengklaim telah mengantongi nama pelaku sebenarnya dari peluru nyasar tersebut. Dua pelaku itu diketahui adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan bukan anggota dari Perbakin. Demi menguatkan asumsinya itu, Wenny sudah mengonfirmasi pada dua koleganya di sesama anggota perbakin.

Sponsored

"Saya ada buktinya, nanti tanyakan ke pak Yapto Suryo Soemarno dan Bambang Tri, tanya ke mereka benar enggak? Enggak punya anak murid seperti ini," ujar Wenny menjelaskan.

Oleh karena itu, dia meminta agar kasus ini segara dilakukan reka ulang. Agar kejadian tersebut menjadi jelas dan tidak menjadi prasangka di kemudian hari.

"Dua pelaku ini mesti ikut rekonstruksi di lapangan," pungkasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid