sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hasil rapid test dinilai banyak palsunya

Banyak pemeriksaan yang dinyatakan negatif dengan rapid test, tetapi ternyata positif Covid-19 setelah dites menggunakan PCR.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 23 Jun 2020 13:51 WIB
Hasil rapid test dinilai banyak palsunya

Hasil rapid test dinilai lebih banyak tidak valid. Juru bicara Gugus Tugas Provinsi Riau, Indra Yopi mengatakan, pihaknya tidak lagi mengambil kebijakan rapid test untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. 

Pasalnya, banyak pemeriksaan yang dinyatakan negatif dengan rapid test, tetapi ternyata positif Covid-19 setelah dites menggunakan polymerase chain reaction (PCR).

"Kami intensifkan melakukan pendekatan swab. Karena, memang hasil rapid test negatifnya, palsunya lumayan tinggi," kata Indra dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (23/6).

Selama 10 hari terakhir, kapasitas laboratorium di Riau dapat memeriksa 700 sampel dari swab test dalam sehari. Padahal, jumlah pemeriksaan maksimal sebelumnya hanya 580 sampel per hari.

"Dengan bertambahnya kasus positif dengan tracing, maka kami memperkuat surveillance kami. Yakni, dengan tidak melakukan rapid test, melainkan PCR," ucapnya.

Riau tengah terancam lonjakan kasus pasien Covid-19. Per Senin, 22 Juni 2020, terdapat 24 penambahan kasus baru di Riau. Padahal, biasanya penambahan berada di bawah 10 kasus baru.

"Sudah tiga hari berturut-turut kasus naik. Biasanya hanya enam orang, delapan orang, sekarang 24 orang. Ini tinggi sekali," tutur Indra.

Kenaikan kasus baru Covid-19 di Riau terjadi karena imported case. Kasus tiba-tiba melonjak setelah pemerintah pusat memberikan relaksasi perjalanan.

Sponsored

"Berdasarkan melihat surveillance kuat imported case. Imported case ini bisa mengelola tapi agak sulit. Kalau pemeriksaan swab lebih aman," bebernya.

Menurut Indra, memberlakukan persyaratan rapid test sebelum bepergian ke luar kota terbukti tidak ampuh menekan penularan Covid-19.

"Itu menjadi kelemahan dan kritik kami juga kepada teman-teman. Karena ini rapid test negatif, ternyata pas diperiksa PCR positif," ungkapnya.

Dia menceritakan, salah satu kasus imported case yang dibawa seorang pria asal Palembang. Setelah dinyatakan positif Covid-19, pria tersebut menjalani perawatan selama dua hari sebelum akhirnya meninggal dunia. Setelah dilacak, pria itu telah menularkan Covid-19 ke sembilan orang. Mulai dari istri, anak, saudara, hingga temannya.

Berita Lainnya
×
tekid